BSI UMKM Center dorong UMKM naik kelas melalui pelatihan, pembiayaan, digitalisasi, dan sertifikasi halal. (Foto: Istimewa)
Poin Penting
Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) UMKM Center kian menjadi mesin akselerasi bisnis UMKM sekaligus pintu masuk layanan keuangan syariah milik BSI. Melalui pusat pengembangan ini, BSI mempertegas fokusnya pada sektor riil sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Direktur Retail Banking BSI, Kemas Erwan Husainy mengungkapkan BSI menggarap segmen UMKM secara agresif lewat literasi, pendampingan, dan perluasan akses pembiayaan.
BSI UMKM Center diposisikan sebagai hub bisnis yang membantu pelaku UMKM meningkatkan kapasitas usaha dan naik kelas menuju segmen kecil dan menengah (SME).
Saat ini, empat pusat pengembangan yang berlokasi di Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar menjadi tulang punggung implementasi program tersebut.
Baca juga: Pembiayaan Syariah 2026 Diproyeksi Melejit, Ekonom BSI Soroti “Alarm” NPF Mikro
Sejak diluncurkan pada 2021, BSI UMKM Center telah mendampingi lebih dari 5.300 UMKM binaan.
Sepanjang tahun berjalan, kegiatan inkubasi berlangsung intensif dan telah mencatat lebih dari 240 pelatihan, ratusan konsultasi bisnis yang diikuti 200 pelaku UMKM, serta 33 sesi business matching dengan lebih dari 150 peserta.
Aktivitas pemasaran juga menguat, dengan lebih dari 5.000 produk UMKM terjual melalui berbagai kanal. Di sisi compliance, BSI memfasilitasi 355 sertifikasi halal untuk 986 produk.
Kemas menegaskan UMKM Center menjadi simpul strategis untuk memperluas adopsi keuangan syariah.
“UMKM Center kami arahkan menjadi hub bisnis yang berkembang dan menjadi entry gate layanan syariah. Mulai dari akses digital, permodalan, hingga transaksi,” ujarnya, Sabtu, 6 Desember 2025.
Kontribusi UMKM Center juga tecermin pada peningkatan pembiayaan. Program ini memberikan referral terhadap pembiayaan ritel sebesar Rp41,76 miliar atau tumbuh 8,50 persen secara tahunan.
Transformasi digital di segmen UMKM turut menguat, tecermin dari kenaikan penggunaan QRIS sebesar 36,96 persen, peningkatan transaksi BYOND hingga 31,09 persen, serta pemanfaatan EDC yang lebih luas oleh UMKM binaan.
Arah pengembangan UMKM BSI sejalan dengan POJK No.19/2025 terkait perluasan akses pembiayaan bagi UMKM.
Untuk segmen mikro, BSI mendorong pembiayaan hingga Rp500 juta, sementara pembiayaan SME difokuskan pada modal kerja dan investasi mulai Rp500 juta hingga Rp25 miliar.
Baca juga: BSI Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,28 Persen di 2026: “Purbaya Efek” Jadi Fondasi
Selain itu, BSI UMKM Center mengembangkan ekosistem emas bagi UMKM binaan, mulai dari cicil emas sebagai instrumen investasi hingga gadai dan pembiayaan beragun emas untuk kebutuhan modal kerja.
Komitmen BSI terhadap penguatan UMKM juga mendapatkan apresiasi dari berbagai lembaga.
Sepanjang tahun ini, BSI menerima penghargaan sebagai Mitra Kolaborator dari Kementerian Koordinator Perekonomian (IFIS), apresiasi dari Kementerian Koperasi dan UKM (Apresiasi Wirausaha Indonesia 2025), serta penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui program Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia. (*) Ayu Utami
Poin Penting Ecolab dan PGE meluncurkan teknologi 3D TRASAR™ dengan Flow2Max® untuk mengoptimalkan produksi energi… Read More
Info Penting IHSG dan mayoritas indeks utama melemah, termasuk LQ45, JII, dan Sri-Kehati, sementara IDX30… Read More
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting Pendanaan JETP untuk Indonesia meningkat dari USD20 miliar menjadi USD21,4 miliar, menunjukkan kepercayaan… Read More