Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Amerika Serikat Ambassador Peter M. Haymond
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS), Ambassador Peter M. Haymond, untuk membahas penguatan kerja sama ekonomi bilateral antara AS dan Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai isu strategis, termasuk kerja sama energi, investasi dan deregulasi, aksesi OECD, serta kerja sama lainnya.
Menko Airlangga dan Ambassador Peter menegaskan komitmen bersama untuk terus mempererat hubungan ekonomi bilateral dan memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan.
“Proses aksesi OECD ditargetkan akan selesai dalam tiga tahun. Dukungan negara-negara anggota OECD seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa sangat diperlukan untuk percepatan penyelesaian proses aksesi,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, Selasa, 22 Juli 2025.
Baca juga: Airlangga Pastikan Tarif Trump 19 Persen Sudah Final, Berlaku 1 Agustus 2025?
Menanggapi hal tersebut, Ambassador Peter menyatakan kesiapannya untuk mendukung aksesi Indonesia ke OECD.
Ia menilai, upaya tersebut menjadi kesempatan yang baik untuk mendorong reformasi struktural di dalam negeri.
Lebih lanjut, Ambassador Peter dan Menko Airlangga juga membahas penandatanganan enam nota kesepahaman di bidang energi dan pertanian yang telah dilakukan pada 7 Juli 2025 lalu di Washington, DC.
“Kami berdiskusi dengan sangat baik bersama Menko Airlangga mengenai berbagai bidang kerja sama dan keterlibatan ekonomi. Hubungan perdagangan dan investasi bilateral kita merupakan peluang yang sangat besar,” ungkap Ambassador Peter.
Baca juga: DPR Wanti-Wanti Banjir Tekstil Tiongkok, Bukan AS
“Saya berharap dapat menjajaki bagaimana teknologi AS, seperti reaktor nuklir modular kecil (SMR), dapat membawa pertumbuhan ekonomi dan keamanan bagi masyarakat Indonesia dan juga Amerika Serikat,” lanjut Peter.
Terkait sektor energi, pembahasan juga mencakup kerja sama pengembangan energi nuklir dengan teknologi Small Modular Reactors (SMRs) di Pantai Gosong, Kalimantan Barat. Studi kelayakan proyek tersebut telah diselesaikan pada akhir tahun lalu.
Menko Airlangga menyampaikan harapannya agar kerja sama yang telah terjalin dapat terus dilanjutkan, dan hal tersebut disambut positif oleh Ambassador Peter.
Baca juga: Prabowo Klaim Target Investasi Tercapai Lebih Cepat, Program MBG Dilirik Dunia
Airlangga pun menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan AS dalam mengimplementasikan hasil perjanjian tarif resiprokal.
“It takes two to tango,” pungkas Airlangga. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Danantara Indonesia dan BP BUMN mengerahkan 1.066 relawan serta 109 armada truk melalui… Read More
Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More