Keuangan

Danareksa Finance Percepat Inklusi Keuangan bagi UMKM, Begini Caranya

Jakarta – Penggunaan teknologi digital di dalam ekosistem sektor jasa keuangan sudah berkembang menjadi hal yang esensial. Menyadari hal tersebut, PT Danareksa Finance (Danareksa Finance) sebagai salah satu perusahaan pembiayaan terbaik di Indonesia terus berupaya untuk menjaga pertumbuhan aset produktif yang berkesinambungan, khususnya dalam pembiayaan kepada pelaku UMKM.

Salah satu strategi yang dilakukan adalah melalui kolaborasi dengan perusahaan platform digital/fintech lending. Adalun pada hari ini, Danareksa Finance telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan PT Investree Radhika Jaya terkait pembiayaan channeling melalui platform digital/fintech lending Investree.

Penyaluran pembiayaan melalui platform digital/fintech lending ini diharapkan dapat menjangkau debitur pelaku usaha baru yang belum tersentuh pembiayaan perbankan demi mendorong percepatan inklusi keuangan, serta memperluas akses pembiayaan berbasis digital. Danareksa Finance berkomitmen untuk terus menciptakan nilai tambah dan memberikan dampak positif berkelanjutan terhadap perkembangan pelaku UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.

“Hal ini menunjukkan komitmen Danareksa Finance untuk memperluas jangkauan nasabah ke pelaku UMKM yang saat ini baru mencapai 16% dari total portfolio kami, sekaligus memanfaatkan teknologi digital, sehingga proses akuisisi pelaku UMKM tersebut menjadi lebih efisien dengan tetap terjaga kualitasnya,” ujar Direktur Utama PT Danareksa Finance, Bonifacius Prasetyo dikutip Kamis, 17 Maret 2022.

Menurutnya, kolaborasi semacam ini akan terus ditingkatkan dan dikembangkan sebagai bentuk perwujudan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2022 PT Danareksa Finance yang bertemakan “more than just financing” dimana dua dari lima Prioritas Kementerian BUMN yaitu aspek Nilai Ekonomi & Sosial untuk Masyarakat dan Inovasi Model Bisnis masuk di dalamnya.

Sebagai informasi , pencapaian kinerja keuangan Danareksa Finance di 2021 dapat dikatakan baik di tengah kondisi ketidakpastian bisnis pada umumnya dan penurunan total aset industri perusahaan pembiayaan pada khususnya. Hal ini ditunjukkan antara lain dengan laba bersih yang meningkat 16% dari tahun sebelumnya dan BOPO yang dijaga cukup rendah dibandingkan industri yaitu 66% serta NPF Netto yang dikelola di bawah 1,00% yaitu 0,56%.

“Pencapaian kinerja keuangan ini dapat dicapai berkat arahan dan dukungan dari Pemegang Saham serta kolaborasi dengan stakeholders lainnya,” ucap Boni. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

2 mins ago

Tinjau PLTU Suralaya, Bahlil Pastikan Suplai Listrik Wilayah Jamali Aman Selama Nataru

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More

25 mins ago

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

1 hour ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

2 hours ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

3 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

3 hours ago