Jakarta – Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Senin (24/3) secara resmi telah mengumumkan susunan lengkap para pengurusnya.
Kepala BPI Danantara, Rosan Roeslani menyebut, susunan pengurus Danantara telah sesuai dengan mandat dari Presiden Prabowo Subianto yang mengharuskan Danantara dikelola secara transparan, akuntabilitas, dan integritas.
Pembentukan struktur pengurus Danantara belum mampu memberikan sentimen positif pada pasar saham Indonesia. Sebelum resmi diumumkan, pada perdagangan kemarin, tepatnya pukul 10.19 WIB, pasar saham merosot hingga 4,24 persen hingga menyentuh level 5.992,56. Ini mencerminkan persepsi bagi par investor.
“Kalau kita lihat khususnya tadi, indeks kita sempat turun cukup signifikan, bahkan hampir menyentuh 5 persen lalu ketika pengumuman Danantara itu kembali menjadi berkurang negatifnya, itu sebagai bukti bahwa Indonesia butuh persepsi,” ucap Iman Rachman, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam Media Iftar di Jakarta dikutip, 25 Maret 2025.
Baca juga: Susunan ‘Obesitas’ BPI Danantara: Ada Jokowi, SBY, Thaksin, Jaksa Agung, hingga Ketua KPK
Iman juga meminta para investor untuk memberikan waktu bagi Danantara dalam melakukan tugasnya dan berharap nama-nama pengurus Danantara dapat diterima dengan baik oleh pasar.
“Saya ingin teman-teman membantu, memberikan semangat, memberikan keyakinan bahwa apa yang terjadi di pasar ini (negatif), sangat tidak didukung oleh fundamental yang baik,” imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyatakan para investor ataupun pelaku pasar perlu meyakini jika keberadaan Danantara ke depannya dapat memberikan kontribusi positif terhadap pasar modal Indonesia.
“Khususnya para investor retail yang hari-hari ini melakukan akumulasi dengan keyakinan kalau fundamental dari saham-saham yang mereka beli itu masih baik dan solid,” ujar Jeffrey.
Sebagai informasi, sebelum pengumuman jajaran pengurus Danantara, sejumlah emiten pelat merah telah mengalihkan saham seri B melalui mekanisme inbreng yang dilakukan oleh Negara Republik Indonesia kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Baca juga: 3 Emiten Prajogo Pangestu Mulai Buyback Saham Hari Ini
Saham-saham itu antara lain, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebanyak 53,19 persen saham, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) 60,00 persen saham, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 52,00 persen, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) 60,00 persen saham.
Sementara itu, emiten lain di luar sektor keuangan, yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) 70,00 persen saham, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) 75,35 persen saham, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) 51,20 persen saham, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) 52,09 persen saham, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) 91,01 persen saham. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More