News Update

Danamon Perkirakan Kreditnya Masih Minus 2%-4% di 2016

Jakarta – PT Bank Danamon Indonesia Tbk memperkirakan, masih akan terjadi penurunan kredit hingga akhir tahun ini. Namun demikian, penyaluran kredit di 2016 diklaim lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim mengatakan, penurunan kredit yang masih terjadi di tahun ini seiring dengan masih belum membaiknya perekonomian Indonesia, sehingga ikut berdampak pada permintaan kredit yang minim.

“Keseluruhan saya pikir masih minus tahun ini, tapi mudah-mudahan masih lebih baik dari tahun sebelumnya. Antara 2%-4% minusnya,” ujar Vera di Jakarta, Kamis, 8 September 2016.

Dia menjelaskan, penurunan kredit tersebut merupakan imbas dari perlambatan permintaan kredit di segmen otomotif seperti roda dua dan roda empat yang secara industri terjadi penurunan signifikan. Di mana kinerja industri otomotif telah menurun hingga 25%.

“Untuk otomotif kita minus. Saya pikir tahun ini bisa minus 5%, tapi yang lain positif. Jadi memang pertumbuhan tahun ini mesti dilihat segmen per segmen,” ucap Vera.

Kendati secara keseluruhan kredit perseroan masih tumbuh minus, dia mengaku, bahwa ada beberapa segmen yang masih bisa tumbuh positif. Seperti segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), kartu kredit, trade finance, serta kredit pemilikan rumah (KPR).

Dia mengungkapkan, untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) diperkirakan akan tumbuh 9%, lantaran adanya pelonggaran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia (BI) yakni loan to value (LTV) dan izin inden untuk rumah kedua. Langkah BI ini dianggap sangat tepat di tengah perlambatan ekonomi.

Sementara untuk kredit korporasi, lanjut dia, masih menunjukkan kinerja negatif lantaran harga komoditas yang masih rendah. Akan tetapi, perseroan sendiri tidak memiliki eksposur besar terhadap segmen kredit korporasi tersebut.

Seiring dengan menurunnya permintaan kredit di segmen otomotif, Vera mengaku, bahwa perseroan tidak akan memaksakan diri untuk menyalurkan kredit yang akhirnya berdampak pada kinerja negatif. Oleh sebab itu, Danamon akan lebih selektif dalam menyalurkan kreditnya.

“Jadi tentu kita gak berani juga yaa agresif, takut negatif. Kita harus selection,” tutup Vera. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Banyak Fitur dan Program Khusus, BYOND by BSI Raih Respons Positif Pasar

Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More

13 hours ago

Pekan Kedua November, Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Sentuh Rp7,42 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More

16 hours ago

IHSG Sepekan Turun 1,73 Persen, Kapitalisasi Pasar Bursa jadi Rp12.063

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More

17 hours ago

Top! Baru Setahun, Allianz Syariah Sudah jadi Market Leader

Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More

21 hours ago

BPR Syariah BDS Serahkan Cash Waqf Linked Deposit Rp111 Juta ke Warga Yogyakarta

Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More

1 day ago

Antusiasme Mahasiswa Udayana Sambut Gelaran Literasi Keuangan Infobank

Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More

2 days ago