Jakarta– PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (Danamon) pada kuartal I 2021 membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp522 miliar angka tersebut menyusut dari periode yang sama di 2020 yang sebesar Rp1,25 triliun.
Meskipun begitu, pertumbuhan positif masih terjadi pada kredit Enterprise Banking yang tumbuh 11% dengan didukung kolaborasi yang berkesinambungan dengan MUFG.
”Meski belum sepenuhnya pulih ke keadaan sebelum pandemi Covid¬19, permintaan kredit tahun ini mulai menunjukkan tren yang positif, dengan dibarengi kualitas asset yang tetap terjaga. Danamon membangun fondasi kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang, salah satunya dengan terus meningkatkan layanan digital guna melayani kebutuhan nasabah dan menjalin kemitraan strategis dengan institusi-institusi terkemuka untuk menyediakan pengalaman yang lebih baik bagi nasabah,” kata Direktur Utama Danamon Yasushi Itagaki melalui video conference di Jakarta, Rabu 28 April 2021.
Dirinya menjelaskan, portofolio kredit pada kuartal pertama tahun ini menunjukan perbaikan seiring dengan pemulihan ekonomi. Menurutnya, pertumbuhan 11% untuk kredit pada segmen Enterprise Banking yang terdiri dari segmen Perbankan Korporasi dan Perbankan Komersial, serta Institusi Keuangan. Hal ini didukung oleh kolaborasi dengan MUFG Group, jaringan global salah satu perbankan terbesar di dunia.
Tak hanya itu, adanya relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) yang berlaku sejak 1 Maret 2021, telah membantu mendorong kenaikan permintaan kredit kendaraan bermotor di bulan Maret 2021.
Alhasil, Adira Finance, anak perusahaan Danamon yang bergerak dalam bidang pembiayaan kendaraan bermotor, mampu mencatat pertumbuhan yang sehat dalam pencairan kredit kendaraan bermotor. Relaksasi ini diharapkan akan dapat lebih mendorong pertumbuhan kredit kendaraan bermotor sepanjang tahun 2021.
Sementara itu, biaya kredit ( cost of credit) terus menunjukkan tren membaik atau turun sebesar 51% menjadi Rp1,2 triliun dibandingkan kuartal sebelumnya. Danamon juga melanjutkan pengelolaan biaya operasional yang disiplin, menghasilkan rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) pada tingkat 51,6%.
Di kuartal pertama tahun 2021, giro dan tabungan (CASA) Danamon juga masih mencatatkan pertumbuhan 12% dari tahun sebelumnya menjadi Rp67 triliun. Rasio CASA meningkat 480 basis poin dari tahun sebelumnya menjadi 54,7% yang didukung dengan pertumbuhan pendanaan granular. Struktur pendanaan yang lebih baik ini menghasilkan biaya dana (cost of fund) yang lebih rendah serta terus membangun fondasi yang baik untuk pertumbuhan kedepannya.
Rasio intermediasi makroprudensial (RIM) atau Macroprudential Intermediation Ratio pada posisi 86,6%, LDR di 85,3%, dan LCR di 195,7% yang menunjukkan tingkat likuiditas Bank yang tinggi. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) tetap menjadi salah satu yang terkuat di kelasnya. KPMM konsolidasian berada pada posisi 25,7%, sementara KPMM bank only tercatat sebesar 26,2%.
Sementara itu, prosedur penilaian risiko, serta proses collection dan recovery kredit yang disiplin menunjukkan hasil positif. Danamon mencatatkan rasio kredit bermasalah atau NPL pada posisi 3,3% di kuartal pertama 2021, membaik 10 basis poin dibanding tahun sebelumnya dan didukung dengan NPL coverage ratio yang tinggi sebesar 171%. Rasio biaya kredit (Cost of Credit Ratio) berada di posisi 3,6% pada akhir kuartal pertama 2021. (*)
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More