News Update

Dana Tabungan Bank Kalteng Meningkat Di Masa Pandemi

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah (Bank Kalteng) sukses memperoleh predikat “The Best” dalam “Rating BUMD Keuangan Versi Infobank 2021”. Prestasi yang diraih Bank kebanggaan masyarakat Kalteng ini tidak lepas dari kepercayaan masyarakat untuk menyimpan dananya di Bank Kalteng.

Per Spetember 2020, total dana pihak ketiga (DPK) Bank Kalteng melonjak signifikan hingga 20,60 persen atau menjadi Rp8,45 triliun secara tahunan. Dari jumlah tersebut, porsi dana murah atau CASA mencapai 63,29 persen.

Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada Bank Kalteng terlihat dari jumlah dana tabungan yang meningkat. Per September 2020, dana tabungan sebesar Rp1,83 triliun lebih banyak 21,86 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Jika dibandingkan jumlah DPK, porsi tabungan per September 2020 sebesar 21,63 persen, meningkat dibandingkan porsi tahun lalu yang sebesar 21,40

Direktur utama Bank Kalteng, Yayah Diasmono mengungkapkan posisi dana murah Bank Kalteng per Desember’20 sebesar 55,07 persen dari total DPK. Ke depan, menurut Yayah Jajaran direksi Bank Kalteng akan terus meningkatkan porsi dana murah guna meningkatkan profit.

“Kebijakan yang akan ditempuh antara lain dengan pembaharuan CBS (core banking system) dan penerbitan produk-produk digital banking untuk dapat meningkatkan potensi perolehan dana dari jenis simpanan tabungan,” ujarnya kepada Infobank melalui pesan singkat, 31 Maret 2021.

Dengan total DPK yang besar, Bank Kalteng cukup leluasa menyalurkan kredit. hingga September 2020, bank kebanggaan masyarakat Kalteng ini mampu menyalurkan kredit hingga Rp6,37 triliun atau naik 7,21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di tahun 2021 ini Yayah optimistis Bank Kalteng mampu meraih kinerja terbaik seiring dengan pemulihan ekonomi nasional yang sedang berlangsung. Tahun ini, Bank Kalteng akan mengoptimalkan sektor perkebunan rakyat yang menjadi andalan Bank Kalteng selama ini.

“Potensi yang tetap ada dan tumbuh adalah pekebun rakyat karena mereka tidak mengalami kesulitan sampai sekarang. Tapi untuk pengembangan diperlukan investasi untuk selama 5th sampai panen,” ujarnya. (*) Dicky F. Maulana

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

12 mins ago

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

26 mins ago

Konsumsi Meningkat, Rata-Rata Orang Indonesia Habiskan Rp12,3 Juta di 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More

3 hours ago

Laba Bank DBS Indonesia Turun 11,49 Persen jadi Rp1,29 Triliun di Triwulan III 2024

Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More

4 hours ago

Resmi Diberhentikan dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Saya Terima dengan Profesional

Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More

5 hours ago

IHSG Ditutup Bertahan di Zona Merah 0,74 Persen ke Level 7.161

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More

5 hours ago