Dana Kelolaan Syailendra Capital Lampaui Target 2017

Depok – PT Syailendra Capital, perusahaan manajer investasi, membukukan total dana kelolaan atau asset under management (AUM) sebesar Rp11 triliun hingga November 2017. Nilai tersebut melampaui target tahun ini yang ditetapkan mencapai Rp9 triliun.

Direktur Syailendra Capital Gunanta Afrima mengatakan pihaknya telah bekerja keras sejak awal tahun dan berhasil melampaui target untuk tahun ini. Bahkan menurutnya dana kelolaan masih bisa bertambah Rp1 hingga Rp1,5 triliun, sehingga totalnya bisa melampaui Rp12 triliun untuk tahun ini.

“Kami akan meluncurkan hingga tiga produk fund baru dalam waktu dekat. Biasanya korporasi masih akan mencari produk proteksi untuk menggenjot kinerja laporan keuangan korporasi,” ujar Gunanta dalam keterangannya, di Depok, Senin, 13 November 2017.

Dia menjelaskan porsi terbesar dari dana kelolaan di produk saham (equity) dibandingkan pendapatan tetap (fixed income) dan pasar uang. Namun terjadi perubahan secara komposisi untuk equity yang saat ini porsinya sebesar 28 persen, dari yang sebelumnya sebesar 34 persen di tahun lalu.

Perubahan tersebut, kata dia, akibat adanya kenaikan pada produk fixed income yang lebih banyak dicari, lantaran kinerja pasar modal yang baru terjadi di semester dua tahun ini. Sehingga nasabah lebih memilih main aman dengan menempatkan dana di produk fixed income atau pasar uang.

“Total porsi fixed income dan pasar uang mencapai 25 persen. Pertumbuhannya didorong penempatan dana perbankan yang mencari return akibat penyaluran kredit masih relatif lambat. Sedangkan apabila ditaruh di pasar uang antar bank tidak terlalu menguntungkan bunganya,” ucapnya.

Selain itu, tambah dia, perseroan juga menargetkan pertumbuhan dana kelolaan di tahun depan kisaran 20 persen. Hal tersebut berkaca pada pertumbuhan sepanjang lima tahun terakhir yang berada di level 22 persen. Pihaknya akan melakukan strategi pengembangan produk rekdana pasif mengikuti tren yang ada.

Produk reksadana pasif tersebut bisa berupa reksadana indeks saham dan exchange traded fund (ETF). Hal ini juga sudah dilakukan manajer investasi lain. “Kita lihat Indopremier sudah spesialis di ETF, kita juga akan arahkan ke reksadana pasif,” paparnya.

Selain itu, Syailendra juga tengah menggodok 1 sampai 3 produk reksadana syariah. Sampai saat ini sudah ada reksadana syariah properti dan JII reksadana syariah. “Tahun depan awal awal kita sudah keluarkan reksadana syarah yang baru,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Laba BRK Syariah Kuartal III 2025 Tumbuh 3,46 Persen, Ini Penopangnya

Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More

16 hours ago

BCA Siapkan Rp42,1 Triliun Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026

Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More

16 hours ago

Aliran Modal Asing Keluar RI Rp0,13 Triliun di Pertengahan Desember 2025

Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More

16 hours ago

Bank Muamalat Catat Kenaikan Double Digit pada Pembiayaan Multiguna iB Hijrah

Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More

17 hours ago

Keluarga Ini Jadi Paling Tajir di Taiwan Berkat Bank dan Asuransi, Intip Siapa Mereka

Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More

18 hours ago

Bank Mega dan Metro Hadirkan Season of Elegance Fashion Show, Diskon hingga 70 Persen

Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More

18 hours ago