Jakarta – PT Indo Premier Sekuritas (IndoPremier) menyelenggarakan Indonesia ETF Conference 2019 dengan mengusung tema “Investment Revolution 4.0: Riding The Waves of Optimism” di The Ritz-Carlton Jakarta, Rabu, 20 November 2019.
“Tema revolusi investasi 4.0 sesuai dengan era perkembangan industri dimana seluruh industri dituntut untuk dapat terus bertransformasi dan berinovasi dalam pengembangan bisnis, tidak terkecuali pasar modal Indonesia,” tandas Direktur Utama IndoPremier Sekuritas, Moleonoto The.
Ia menambahkan IndoPremier sebagai sekuritas karya anak bangsa berupaya menjawabi tuntutan baru ini dengan berbagai terobosan penting guna mendongkrak pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Indonesia ETF Conference 2019 menjadi salah satu cara dari komitmen IndoPremier sebagai Dealer Partisipan untuk terlibat bersama-sama dengan regulator dan pelaku pasar untuk terus berinovasi dalam pengembangan produk dan teknologi di pasar modal, khususnya produk ETF (Exchange Traded Fund) dan mengenalkan produk ini secara lebih luas kepada seluruh investor di Indonesia.
Sejak diluncurkan pertama kali atas inisiatif PT Indo Premier Sekuritas pada 18 Desember 2007 lalu, produk ETF telah berkembang dengan baik. Ini dapat dilihat dari data AUM produk ETF yang pada awal pencatatan sebesar Rp557 miliar, namun saat ini telah mencapai Rp15,2 triliun
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi yang hadir di acara ini pun menyambut baik terselenggaranya acara conference hari ini, terutama dalam upaya mengembangkan produk Pasar Modal ETF di era revolusi industri 4.0. Ia juga mengapresiasi perkembangan dan capaian AUM produk ETF.
“ETF merupakan salah satu produk investasi yang banyak diminati oleh investor retail dan institusional karena return yang ditawarkan dan keunggulan lainntya sebagai alat investasi yang efisien dan praktis,” tegasnya
Di kawasan ASEAN, saat ini Indonesia menempati posisi pertama dari sisi jumlah produk ETF berbasis local index, sedangkan dari sisi total jumlah produk ETF, Indonesia menempati posisi kedua setelah Singapura yang memiliki 51 ETF.
“Semakin banyaknya pelaku pasar yang masuk ke pasar ETF saat ini juga mencerminkan keyakinan pasar akan potensi pertumbuhan produk ETF sebagai salah satu alternatif produk investasi bagi investor di Pasar Modal Indonesia, baik kalangan ritel maupun institusi,” tandasnya.
Sejalan dengan momentum perkembangan ETF saat ini, BEI berupaya untuk terus mendorong pendalaman pasar ETF dengan mereview dan merumuskan berbagai kebijakan terkait ETF dengan melibatkan OJK, Manajer Investasi, Dealer Partisipan, dan pihak terkait lainnya.
“Salah satu insentif yang baru saja dikeluarkan BEI antara lain memberikan pembebasan biaya transaksi Dealer Partisipan mulai September 2019. Bursa optimis dengan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, produk ETF dapat lebih berkembang di Pasar Modal Indonesia di masa mendatang,”
ujarnya. (*)
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More