Ilustrasi: Pelayanan Bank Syariah Indonesia (BSI). (Foto: Erman Subekti)
Poin Penting
Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mempertebal perannya dalam memperkuat Islamic ecosystem di pasar modal syariah melalui penguatan bisnis kustodian. Hingga saat ini, BSI telah dipercaya mengelola Aset Under Custody (AUC) senilai sekitar Rp125 triliun, tumbuh 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan bisnis kustodian BSI sejalan dengan peningkatan jumlah investor syariah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor syariah sepanjang 2024 meningkat 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kenaikan ini turut ditopang oleh kinerja lembaga keuangan syariah yang solid, sehingga meningkatkan kepercayaan investor untuk menempatkan dananya melalui instrumen keuangan syariah.
“Kami terus memacu pengembangan inovasi layanan syariah yang komprehensif dan lengkap sehingga bisa diakses semua segmen nasabah. Termasuk salah satunya bisnis kustodian ini yang menjadi satu business chain untuk menumbuhkan halal ecosystem,” ujar Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama BSI, dalam keterangan resminya dikutip 15 Oktober 2025.
Baca juga: OJK Setujui Pengangkatan Dua Direksi Baru BSI, Ini Sosoknya
Anggoro menjelaskan, peningkatan investor syariah harus diimbangi dengan kesiapan infrastruktur layanan kustodian. BSI saat ini menyediakan berbagai layanan kustodian syariah, mulai dari safekeeping, fund services, wali amanat dan keagenan, hingga ritelisasi produk sukuk dan reksa dana syariah.
Selain itu, perubahan perilaku masyarakat turut menjadi katalis penting. Preferensi masyarakat terhadap layanan syariah terus bergeser ke arah yang lebih rasional dan universal.
Proporsi masyarakat dengan karakter “Universalist” dan “Rationalist” meningkat dari 46,2 persen pada 2014 menjadi 59,1 persen pada 2024, menunjukkan bahwa nasabah kini memilih bank syariah berdasarkan keunggulan fungsional dan manfaat produk.
Baca juga: Bukan Ancaman, BSI Anggap Kompetisi Sebagai Pemicu Inovasi
Sebagai bagian dari strategi memperluas penetrasi, BSI menjalin kerja sama dengan PT Asuransi Simas Jiwa Syariah untuk penatausahaan surat berharga syariah. Sinergi ini diharapkan menjadi pintu masuk perluasan pangsa keuangan syariah di pasar modal syariah.
“Kami optimistis, ke depan bisnis kustodian syariah akan semakin berperan besar dalam memperkuat industri keuangan syariah nasional,” tutup Anggoro. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More