Perbankan

Dana Kelolaan Bisnis Kustodian BSI Tembus Rp125 Triliun, Tumbuh 34 Persen

Poin Penting

  • Aset Under Custody (AUC) mencapai Rp125 triliun, naik 34 persen yoy, seiring peningkatan investor syariah sebesar 21 persen pada 2024.
  • BSI menyediakan layanan kustodian syariah lengkap (safekeeping, fund services, wali amanat, keagenan, ritel sukuk & reksa dana) untuk mendukung pertumbuhan ekosistem halal.
  • BSI bekerja sama dengan Asuransi Simas Jiwa Syariah, serta memanfaatkan pergeseran preferensi nasabah yang semakin rasional dan universal untuk memperluas penetrasi pasar modal syariah.

Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mempertebal perannya dalam memperkuat Islamic ecosystem di pasar modal syariah melalui penguatan bisnis kustodian. Hingga saat ini, BSI telah dipercaya mengelola Aset Under Custody (AUC) senilai sekitar Rp125 triliun, tumbuh 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan bisnis kustodian BSI sejalan dengan peningkatan jumlah investor syariah. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor syariah sepanjang 2024 meningkat 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kenaikan ini turut ditopang oleh kinerja lembaga keuangan syariah yang solid, sehingga meningkatkan kepercayaan investor untuk menempatkan dananya melalui instrumen keuangan syariah.

“Kami terus memacu pengembangan inovasi layanan syariah yang komprehensif dan lengkap sehingga bisa diakses semua segmen nasabah. Termasuk salah satunya bisnis kustodian ini yang menjadi satu business chain untuk menumbuhkan halal ecosystem,” ujar Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama BSI, dalam keterangan resminya dikutip 15 Oktober 2025.

Baca juga: OJK Setujui Pengangkatan Dua Direksi Baru BSI, Ini Sosoknya

Anggoro menjelaskan, peningkatan investor syariah harus diimbangi dengan kesiapan infrastruktur layanan kustodian. BSI saat ini menyediakan berbagai layanan kustodian syariah, mulai dari safekeeping, fund services, wali amanat dan keagenan, hingga ritelisasi produk sukuk dan reksa dana syariah.

Selain itu, perubahan perilaku masyarakat turut menjadi katalis penting. Preferensi masyarakat terhadap layanan syariah terus bergeser ke arah yang lebih rasional dan universal.

Proporsi masyarakat dengan karakter “Universalist” dan “Rationalist” meningkat dari 46,2 persen pada 2014 menjadi 59,1 persen pada 2024, menunjukkan bahwa nasabah kini memilih bank syariah berdasarkan keunggulan fungsional dan manfaat produk.

Baca juga: Bukan Ancaman, BSI Anggap Kompetisi Sebagai Pemicu Inovasi

Sebagai bagian dari strategi memperluas penetrasi, BSI menjalin kerja sama dengan PT Asuransi Simas Jiwa Syariah untuk penatausahaan surat berharga syariah. Sinergi ini diharapkan menjadi pintu masuk perluasan pangsa keuangan syariah di pasar modal syariah.

“Kami optimistis, ke depan bisnis kustodian syariah akan semakin berperan besar dalam memperkuat industri keuangan syariah nasional,” tutup Anggoro. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

40 mins ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

50 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

2 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

3 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

3 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

4 hours ago