Head of Research and Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto. (Foto: Khoirifa)
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aliran dana asing keluar secara signifikan. Pada Jumat, 10 Januari 2025, investor asing membukukan nilai jual bersih sebesar Rp201,56 miliar, sementara sepanjang tahun 2025 hingga saat ini, nilai jual bersih mencapai Rp2,94 triliun.
Pada perdagangan Senin, 13 Januari 2025, nilai jual bersih oleh investor asing bertambah Rp407,78 miliar, dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi yang paling banyak dijual, mencapai Rp507,79 miliar.
Menanggapi fenomena ini, Head of Research and Chief Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto, menjelaskan bahwa derasnya aliran dana asing keluar terjadi karena kepemilikan asing di Indonesia terkonsentrasi pada saham-saham berkapitalisasi besar, terutama sektor perbankan.
Baca juga: Baru Minggu Pertama, Dana Asing Sudah Keluar Rp890 Miliar
“Memang mayoritas asing itu akan lebih banyak memiliki saham yang berkapitalisasi besar. Kapitalisasi besar itu adalah perbankan. Jadi ketika masuk itu juga otomatis itu akan masuk ke saham-saham perbankan, keluar pun akan keluar dari saham-saham perbankan,” ucap Rully kepada media di Jakarta, Selasa, 14 Januari 2025.
Di sisi lain, adanya sentimen global turut memengaruhi, seperti ketidakpastian Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang diperkirakan tidak akan terlalu agresif dalam memangkas suku bunga di tahun ini dan menyebabkan dollar semakin menguat, serta menyempitnya yield antara Indonesia dan AS.
“Itu yang memicu arus modal asing keluar dan ketika asing keluar, itu emang yang dijual adalah saham-saham perbankan. Kita tahu sendiri yang terbesar itu BRI, Bank Mandiri, BCA, BNI. Jadi itu yang menyebabkan asing keluar,” imbuhnya.
Baca juga: The Fed Beri Sinyal Perlambat Pemangkasan Suku Bunga, Bos Bank Mandiri Bilang Begini
Rully menyebut, pasar mengekspektasikan pemangkasan suku bunga The Fed kemungkinan baru akan terjadi pada semester II-2025 mendatang. Sehingga, investor saat ini diperkirakan masih akan wait and see, serta selektif ketika memilih saham-saham pilihan trading.
Dalam jangka panjang, Mirae Asset masih merekomendasikan dua saham perbankan andalan, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), sebagai pilihan investasi. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More