News Update

Dampak Pandemi, Begini Strategi Pemprov DKI Jakarta Pulihkan Ekonomi

Jakarta – Pandemi Covid-19 telah berdampak negatif terhadap perekonomian daerah, utamanya DKI Jakarta sebagai pusat kekuatan bisnis tanah air. DKI Jakarta mengalami resesi setelah tiga triwulan berturut-turut. Per akhir tahun 2020, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta terkoreksi -2,36%.

Namun demikian, Sri Haryati, Asisten Perekonomian dan Keuangan Pemprov DKI Jakarta mengatakan, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta akan membaik pada tahun 2021. Bahkan, ia optimis laju ekonomi dapat tumbuh sesuai proyeksi Bank Indonesia (BI) terhadap DKI Jakarta, yakni sebesar 5,0% sampai 5,4%.

“Karena DKI Jakarta memiliki potensi sumber pertumbuhan ekonomi, diantaranya pertama, konsumsi, yaitu konsumsi rumah tangga berpotensi akan tumbuh, terutama momen puasa, Idul Fitri, Natal dan tahun baru serta Harbolnas. Kedua, investasi, yaitu pembangunan infrastruktur transportasi MRT fase II, LRT fase II, JIS, TIM LRT Jabodetabek, dan lainnya,” papar Sri Haryati, dalam Webinar, Minggu, 07 Februari 2021.

Ia melanjutkan, potensi yang ketiga, yaitu pengeluaran pemerintah meliputi program jaring pengaman sosial, sinergi program pusat dan DKI. Keempat, ekspor barang karena perbaikan ekonomi mitra dagang dan ekspor jasa pariwisata protokol 4K/CHSE. Terakhir, impor yang akan tumbuh positif jika didorong oleh investasi barang modal.

Selain itu, strategi pemulihan ekonomi DKI Jakarta dengan kondisi anggaran yang terkoreksi, menurut Sri Haryati, tidak bisa pulih seperti awal, maka harus memanfaatkan kolaborasi. Pemprov DKI Jakarta juga telah menyiapkan strategi pemulihan ekonomi, antara lain melindungi masyarakat rentan melalui Social Safety Net, yakni Bantuan Sosial, (KSBB) UMKM, KSBB Pangan, dan lainnya.

Selanjutnya, kata dia, memutar kembali roda perekonomian dengan memberikan stimulus ekonomi, yakni relaksasi pajak dan retribusi, dll, serta menghidupkan kota bisnis dengan penyederhanaan perizinan dan kemudahan investasi.

“Strategi pemulihan ekonomi ini ditujukan untuk semua. Artinya, mulai dari masyarakat miskin, rentan miskin, mampu, dan kategori bisnis. Itu semua dilakukan upaya untuk pulihkan ekonomi,” pungkasnya. (*) Ayu Utami

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Kemendag: Efisiensi Tol Laut Dorong Pemerataan Ekonomi di Wilayah Terpencil

Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Moga Simatupang menyatakan bahwa program… Read More

22 mins ago

Ribuan Peserta Ramaikan Lomba Nusantara TNI Fun Run yang Didukung Bank Mandiri

NUSANTARA - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menyelenggarakan acara Nusantara TNI Fun Run pada Minggu,… Read More

1 hour ago

IHSG Sesi I Parkir di Zona Hijau ke Level 7.500

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (7/10) bertahan… Read More

2 hours ago

Investor Simak! IHSG Pekan Ini Bakal Dipengaruhi 3 Sentimen Berikut

Jakarta - Pada satu pekan terakhir, yakni periode 30 September - 4 Oktober 2024, Indeks… Read More

3 hours ago

Hijra Bank-Kemenparekraf Sepakat Salurkan Pembiayaan Syariah Berbasis HAKI Pertama di Indonesia

Jakarta - Hijra Bank bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sepakat untuk menyalurkan skema pembiayaan syariah… Read More

3 hours ago

Cadangan Devisa RI Turun Tipis jadi USD149,9 Miliar di September 2024

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia menurun tipis. Pada akhir September 2024 cadangan… Read More

4 hours ago