Categories: Nasional

Dampak Paket Kebijakan IX, Masih Butuh Waktu

Jakarta– Ekonom Riset Mandiri Sekuritas, Leo Rinaldy mengatakan, implementasi Paket Kebijakan Ekonomi IX masih perlu untuk dicermati. Pasalnya, disamping impor sapi, pembangunan infrastruktur listrik dan usaha untuk menurunkan beban logistik akan membutuhkan waktu sehingga berdampak pada ekonomi.

“Kami meyakini paket ekonomi pemerintah tersebut membidik momentum pertumbuhan dan pada saat yang sama mengelola tekanan inflasi melalui perbaikan logistik. Pengembangan pemerintah pada infrastruktur listrik dan efisiensi beban logistik adalah beberapa dari faktor kunci untuk menjaga iklim investasi yang sehat,” kata Leo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis 28 Januari 2016.

Sementara itu, lanjutnya, impor sapi dan penurunan beban logistik diprediksi dapat meringankan tekanan inflasi ke depannya. Seperti diketahui, dwelling time Tanjung Priok selama 4,7 hari setelah program pengurangan ditetapkan presiden dari sebelumnya 6,3 hari pada 2015 dan 8 hari pada 2014.

“Meskipun demikian, implementasi dari paket tersebut harus dicermati ke depannya. Di samping impor sapi, pembangunan infrastruktur listrik dan usaha untuk menurunkan beban logistik akan membutuhkan waktu sehingga berdampak pada ekonomi,” tandasnya.

Seperti diketahui, Pemerintah telah mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi IX yang dibagi ke dalam beberapa sektor, yaitu listrik, daging sapi, dan logistik. Pengembangan infrastruktur listrik akan dipercepat menjadi 8,8% per tahun untuk meningkatkan elektrifikasi rasio dari 87,5% menjadi 97,2% pada 2019.

Untuk melakukan itu, pemerintah akan menerbitkan peraturan yang mendukung akuisisi lahan untuk bangunan transmisi dan kecenderungan untuk menyuntik tambahan modal pemerintah ke PLN.

Pada daging sapi, pemerintah akan membolehkan impor sapi dari beberapa negara yang lebih luas cakupannya untuk menutup kekurangan dan selisih dari permintaan 674.700 ton dan suplai 439.500 ton.

Yang terakhir, sektor logistik akan dideregulasi dengan harapan pada kenaikan efisiensi. Langkah yang diambil adalah menetapkan standar jasa pos komersial dan publik, pemangkasan lead time pelabuhan dengan single billing dan electronic systems.(*) Ria Martati

Apriyani

Recent Posts

Ini Dia Komitmen OJK untuk Stabilitas Sektor Jasa Keuangan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan… Read More

10 hours ago

Sri Mulyani Perpanjang Insentif PPN 100 Persen untuk Sektor Perumahan

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan akan melanjutkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) 100 persen untuk sektor… Read More

10 hours ago

Hari Asuransi

Ketua Panitia Hari Asuransi 2024, Ronny Iskandar, menyampaikan “Tema dan tagline inidiangkat untuk menekankan pentingnya… Read More

10 hours ago

Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Pelonggaran Kebijakan Moneter, Ini Faktor Pendukungnya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut stabilitas sektor jasa keuangan nasional saat ini masih… Read More

11 hours ago

BI Buka Peluang Pangkas Suku Bunga Acuan di Penghujung 2024

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan ruang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate… Read More

11 hours ago

Sri Mulyani Klaim Rupiah Menguat di Kuartal III 2024, Ungguli Korsel

Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan nilai tukar rupiah pada kuartal III… Read More

11 hours ago