Perbankan

Dampak Kenaikan Bunga BI, Bunga Bank Sudah Naik jadi Segini

Jakarta – Bank Indonesia (BI) telah menaikan suku bunganya sebanyak 225 basis point (bps) sejak Agustus 2022 – Januari 2023 menjadi 5,75%. Meski bunga acuan BI terus naik, suku bunga perbankan dinilai masih kondusif dalam mendukung pemulihan ekonomi.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, suku bunga kredit per Januari 2023 tercatat 9,25% atau meningkat 31 bps dibandingkan dengan level Juli 2022 sejalan dengan masih memadainya likuiditas perbankan sehingga cukup kondusif bagi perbankan untuk menyalurkan kredit.

“Selain itu, dukungan kebijakan Bank Indonesia yang memberikan insentif Makroprudensial berupa pengurangan GWM Rupiah bagi bank juga mendorong perbankan menyalurkan kredit kepada sektor prioritas dan inklusif,” ujar Perry di Jakarta, 16 Februari 2023.

Sedangkan untuk suku bunga deposito 1 bulan pada Januari 2023 tercatat 3,95% atau meningkat 106 bps dibandingkan dengan level Juli 2022. 

Lanjut Perry, di pasar uang, suku bunga IndONIA tetap rendah, yang tercatat 5,47% pada 15 Februari 2023. Imbal hasil SBN tenor jangka pendek meningkat 100 bps dibandingkan dengan level sebelum kenaikan BI7DRR pada Juli 2022, sementara imbal hasil SBN tenor jangka panjang tetap terkendali. 

Menurutnya, intermediasi perbankan pada awal 2023 tetap tumbuh tinggi. Pertumbuhan kredit perbankan pada Januari 2023 mencapai 10,53% (yoy), sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,35% (yoy) seiring pola musiman awal tahun. Pada perbankan syariah, pembiayaan tumbuh lebih tinggi mencapai 20,9% (yoy) pada Januari 2023.

Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, khususnya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tumbuh tinggi sebesar 29,66% (yoy) selama 2022. Tingginya kredit/pembiayaan didorong oleh sisi penawaran didukung likuiditas yang memadai dan standar penyaluran kredit/pembiayaan perbankan yang tetap longgar.

Sementara dari sisi permintaan, kenaikan kredit/pembiayaan ditopang oleh permintaan korporasi termasuk UMKM dan konsumsi rumah tangga yang terus membaik. Bank Indonesia akan terus mendorong perbankan untuk meningkatkan intermediasi guna mendukung pemulihan ekonomi. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

3 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

5 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

5 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

7 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

12 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

14 hours ago