Jakarta – Tren kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7 Day Reverse Repo Rate masih terus berlanjut, di mana BI baru saja menaikkan suku bunganya kembali sebesar 50 bps menjadi 5,25%. Tentunya, kenaikan suku bunga acuan ini akan berdampak terhadap industri perbankan.
Chandra Bagus Sulistyo Praktisi Perbankan BUMN (BNI) dan Pemerhati Ekonomi, Sosial dan Ekosistem Digital mengatakan, kenaikan suku bunga BI ini akan memiliki dampak terhadap industri perbankan, baik dari sisi positif maupun negatif.
Dari sisi negatif, secara otomatis dari kenaikan suku bunga acuan, perbankan akan menyesuaikan tingkat bunga kredit komersial maupun kredit produktif.
“Sehingga, misalnya untuk kredit konsumtif seperti pembelian KPR, kendaraan bermotor tingkat bunganya akan tinggi, otomatis masyarakat enggan melakukan proses aplikasi pengajuan pinjaman untuk penambahan modal karena tingkat bunganya tinggi,” kata Chandra saat dihubungi Infobank, dikutip, Kamis, 17 November 2022.
Disisi lain, tambahnya, perbankan juga harus meningkatkan cost of fund nya. Perbankan akan meningkatkan bunga deposito yang menyebabkan cost of fund juga akan meningkat, ini yang menjadi pertimbangan dari sisi negatifnya ketika suku bunga acuan BI dinaikan.
Kemudian, lanjutnya dari sisi positifnya, bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada triwulan III-2022 sebesar 5,72% ditengah tren kenaikan suku bunga acuan. Mengindikasikan bahwa kondisi perekonomian Indonesia cukup stabil pada tren positif.
“Hal ini yang berdampak positif kepada perbankan, otomatis perekonomian akan meningkat kondusif sehingga orang membuat usaha juga akan semakin berkembang karena kondisi ekonominya kita mendukung untuk itu dan dampaknya adalah otomatis kinerja perbankan juga akan menjadi lebih baik lagi,” ungkapnya.
Seperti yang diketahui, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun pertumbuhan kredit berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Jika pertumbuhan ekonominya naik dapat dipastikan berkorelasi positif terhadap peningkatan kinerja perbankan. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More