Pasar Modal

Dampak Global, Kinerja Reksa Dana Bareksa Menurun di Semester I-2022

Jakarta – Bareksa mencatatkan kinerja reksa dana saham di semester I-2022 menurun sebesar 0,15% yang disebabkan oleh meningkatnya risiko global terutama akibat kebijakan pengetatan moneter AS. Penurunan tersebut juga diikuti oleh indeks reksa dana pendapatan tetap Bareksa sebesar 1,03%.

Chief Operation Officer Bareksa, Ni Putu Kurniasari, menyatakan bahwa terdapat sejumlah reksa dana saham dan reksa dana indeks yang sanggup mencatatkan kenaikan dalam periode tersebut, yang utamanya ditopang oleh sektor energi yang melesat hingga 43%. Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan lonjakan harga komoditas energi seperti minyak mentah dan batu bara.

“Hal ini justru menciptakan surplus neraca perdagangan Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor komoditas energi dunia serta meningkatkan kinerja saham produsen komoditas. Sektor energi telah meroket 43,7% sepanjang semester I 2022,” ucap Putu dalam keterangannya, di Jakarta, 1 Agustus 2022.

Di sisi lain, untuk sektor reksa dana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi Bareksa justru menorehkan kinerja positif. Hal ini bisa terjadi karena fluktuasi harga obligasi korporasi umumnya cenderung lebih rendah daripada SBN.

Baca juga : Bareksa Luncurkan Layanan Nabung Reksa Dana Umroh

Kinerja positif tersebut juga diikuti oleh indeks reksa dana pasar uang Bareksa yang masih mencatat kinerja positif sekitar 0,96% di semester I 2022. Dengan karakter risiko terendah dibandingkan reksa dana jenis lainnya, umumnya kinerja imbal hasil reksa dana ini juga tergolong rendah.

Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan fluktuasi pasar dan ketidakpastian global yang masih cukup tinggi, maka investor disarankan sebaiknya mencermati reksa dana saham berbasis big cap yang masih memiliki peluang pertumbuhan positif di semester II-2022. (*) Khoirifa

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Ini Dia Komitmen OJK untuk Stabilitas Sektor Jasa Keuangan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan… Read More

2 hours ago

Sri Mulyani Perpanjang Insentif PPN 100 Persen untuk Sektor Perumahan

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan akan melanjutkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) 100 persen untuk sektor… Read More

2 hours ago

Hari Asuransi

Ketua Panitia Hari Asuransi 2024, Ronny Iskandar, menyampaikan “Tema dan tagline inidiangkat untuk menekankan pentingnya… Read More

2 hours ago

Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Pelonggaran Kebijakan Moneter, Ini Faktor Pendukungnya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut stabilitas sektor jasa keuangan nasional saat ini masih… Read More

3 hours ago

BI Buka Peluang Pangkas Suku Bunga Acuan di Penghujung 2024

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan ruang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate… Read More

3 hours ago

Sri Mulyani Klaim Rupiah Menguat di Kuartal III 2024, Ungguli Korsel

Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan nilai tukar rupiah pada kuartal III… Read More

3 hours ago