Perbankan

Dampak Bencana Sumatra, BSN Berikan Relaksasi kepada 8.000 Lebih Masyarakat

Poin Penting

  • BSN beri relaksasi kredit bagi 8.000 lebih nasabah terdampak bencana di Sumatra.
  • Relaksasi berbasis kondisi nyata dan sesuai POJK 19/2022.
  • BSN dan BUMN lain salurkan bantuan sembako, obat, dan posko darurat di Aceh.

Jakarta – PT Bank Syariah Nasional (BSN) siapkan kebijakan relaksasi atau perlakuan khusus kepada lebih dari 8.000 masyarakat yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatra.

Kebijakan relaksasi yang diberikan ini merupakan momentum tepat bagi perseroan karena dilakukan bertepatan dengan resmi beroperasinya Bank Syariah di seluruh Indonesia pada Senin, 22 Desember 2025.

Relaksasi diberikan melalui skema restrukturisasi pembiayaan yang disesuaikan dengan tingkat dampak bencana, sehingga dapat menjaga keberlangsungan kemampuan bayar nasabah sekaligus mendukung pemulihan ekonomi di daerah terdampak.

Baca juga: Bank Syariah Nasional (BSN) Resmi Beroperasi

Direktur Utama BSN Alex Sofjan Noor, yang sempat mengunjungi masyarakat terdampak bencana di Aceh beberapa waktu lalu, menyampaikan keprihatinannya. Seluruh jajaran BSN dimintanya untuk turun tangan membantu masyarakat agar segera pulih dari pascabencana tersebut.

“Kami sangat prihatin atas musibah banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatra, khususnya Aceh yang saya kunjungi langsung, sehingga berdampak berat kepada setiap sendi kehidupan, termasuk kemampuan finansial para nasabah yang menerima pembiayaan syariah dari BSN,” kata Alex dalam keterangan tertulis, Senin, 22 Desember 2025.

Menurut Alex, kebijakan relaksasi diberikan untuk meringankan beban finansial nasabah terdampak bencana, namun dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian perbankan.

“Kami memberikan relaksasi secara terukur dan berbasis kondisi riil di lapangan karena ingin memastikan setiap nasabah yang terdampak dapat kembali pulih dan tetap melanjutkan kewajibannya,” ungkapnya.

Skema Relaksasi Kredit Berdasarkan Dampak

Relaksasi kredit diberikan berdasarkan tingkat dampak bencana yang dialami nasabah pembiayaan konsumer syariah.

Nasabah dengan kategori terdampak ringan memperoleh masa tenggang pembayaran angsuran hingga 6 bulan, kategori terdampak sedang hingga 9 bulan, dan kategori terdampak berat hingga 12 bulan. Kebijakan restrukturisasi ini berlaku hingga tiga tahun sejak ditetapkan.

“Nasabah yang terdampak telah dikaji secara menyeluruh berdasarkan klasifikasi dampak bencana dalam rangka memastikan relaksasi ini tepat sasaran dan sesuai dengan kondisi faktual di lapangan,” jelas Alex.

Baca juga: Pemerintah Kucurkan Rp268 Miliar untuk Pulihkan Daerah Terdampak Bencana Sumatra

Relaksasi kredit tersebut dilaksanakan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 19 Tahun 2022 tentang Perlakuan Khusus bagi Lembaga Jasa Keuangan pada Daerah dan Sektor Tertentu yang Terkena Dampak Bencana.

Proses Permohonan dan Verifikasi

Dalam pelaksanaannya, nasabah pembiayaan konsumer syariah dapat mengajukan permohonan restrukturisasi melalui kantor cabang BSN sesuai domisili atau lokasi agunan dengan melampirkan identitas diri serta keterangan dari pemerintah daerah yang menyatakan debitur dan/atau agunan terdampak langsung oleh bencana.

BSN akan melakukan verifikasi dan asesmen untuk memastikan relaksasi diberikan secara tepat sasaran dan sesuai ketentuan.

“BSN ingin hadir bersama nasabah di saat-saat yang sulit, sehingga proses restrukturisasi dapat berjalan lancar dan nasabah bisa pulih serta bangkit kembali,” kata Alex menegaskan.


Bantuan Kemanusiaan dan Posko Darurat

Sebagai bagian dari kepedulian sosial perusahaan, BSN bersama-sama BTN juga telah menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat terdampak bencana di wilayah Sumatra.

Bantuan tersebut disalurkan dalam bentuk sembako, obat-obatan, pakaian layak pakai, serta dukungan tenaga dan peralatan untuk membantu proses pembersihan wilayah terdampak banjir, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan instansi terkait.

Hingga saat ini, BSN masih terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar bantuan dapat diterima langsung oleh masyarakat, terutama di Langsa yang terputus jalur transportasinya.

Baca juga: BTN Antisipasi Lonjakan Transaksi Nataru dengan Uang Tunai Rp19,67 Triliun

Bersama BTN dan BUMN lainnya, perseroan juga telah membangun posko bantuan untuk dapur umum, layanan kesehatan dan tenda-tenda pengungsian di wilayah Aceh seperti di daerah Pidi Jaya, Tamiang dan Takengon.

"BSN ada di Aceh artinya kehadiran kita di sana juga untuk bagaimana kita bisa berbuat untuk masyarakat Aceh, khususnya pada saat ini yang benar-benar mereka butuh kita semua. Kita adalah bagian dari keluarga dan masyarakat Aceh adalah bagian BSN,” tutup Alex. (*) Ari Nugroho

Halaman12

Page: 1 2

Yulian Saputra

Recent Posts

Jalankan Transformasi Berkelanjutan, Asuransi Jasindo Catat Kinerja di Atas Industri

Poin Penting Asuransi Jasindo catat pertumbuhan premi dan laba bersih di atas rata-rata industri. Kinerja… Read More

5 hours ago

Purbaya Klaim Penempatan Dana Himbara Dorong Penurunan Suku Bunga, Ini Kata BI

Poin Penting Penempatan dana pemerintah ke Himbara bantu turunkan suku bunga deposito hingga 67 bps,… Read More

9 hours ago

Di Tengah Penurunan Aktivitas Kripto, Revisi RUU P2SK Jadi Jalan Keluar?

Poin Penting Volume transaksi kripto turun karena koreksi pasar dan revisi RUU P2SK. RUU P2SK… Read More

9 hours ago

BI Optimistis Pertumbuhan Kredit Desember 2025 Tembus 8 Persen

Poin Penting Bank Indonesia optimis pertumbuhan kredit Desember 2025 akan di atas 8 persen, meski… Read More

10 hours ago

Segini Penyaluran Kredit Hijau Bank Permata

Poin Penting Bank Permata salurkan Rp556 miliar untuk properti ramah lingkungan dan proyek Energi Baru… Read More

10 hours ago

Kredit Nganggur Kian Melonjak, Ini Upaya yang Dilakukan BI

Poin Penting Undisbursed loan November 2025 mencapai Rp2.509,4 triliun atau 23,18% dari plafon kredit Pertumbuhan… Read More

10 hours ago