Perbankan

Dampak Bank Woori Saudara Genjot Bisnis Wealth Management

Jakarta – Untuk mendongkrak kinerja keuangan di 2025, Bank Woori Saudara (BWS) menjadikan bisnis Wealth Management sebagai salah satu rencana dan kebijakan strategis bank.

Strategi ini, menurut analis Leonardo Lijuwardi dari NH Korindo Sekuritas menjadi salah satu alternatif yang tepat untuk bisnis perbankan di era saat ini.
 
Apalagi, kata dia, saat suku bunga dan kebijakan moneter belum benar-benar akomodatif, sehingga pendapatan bunga bersih bank bisa terdampak.

“Untuk menjaga profitabilitas bank tidak bisa terus bertumpu pada satu sumber pendapatan saja dari bunga tetapi juga perlu diversifikasi ke yang sifatnya transaksional seperti wealth management,” ujar Leonardo kepada wartawan di Jakarta, Jumat (16/8).

Baca juga: Perkuat Likuiditas, BWS Raih Pendanaan USD500 Juta dari Woori Bank

Menurutnya, bisnis wealth management berpotensi untuk mendongkrak pendapatan non-bunga atau fee based income, apalagi jika produk yang ditawarkan produk investasi menarik.

“Bank jadi kanal distribusi produk asuransi yang peluangnya besar di saat masyarakat sudah ‘melek risiko’. Literasi keuangan yang membaik juga membuat masyarakat bisa lebih sadar investasi,” ujarnya.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, BWS membukukan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 4,1% menjadi Rp871,02 miliar pada semester I-2025.
 
Kinerja tersebut didorong oleh penurunan beban bunga sebesar 4,86 persen, meskipun pendapatan bunga secara keseluruhan relatif stabil di level Rp1.985,76 miliar.

Kondisi tersebut mendorong peningkatan net interest margin (NIM) menjadi 3,29% pada periode yang sama.
 
Selain NIM yang terjaga, BWS juga melaporkan kenaikan dari sisi fee based income untuk pos keuntungan transaksi dari valuta asing yang mencapai Rp32,09 miliar per Semester I 2025 atau naik signifikan 58,82 persen dari tahun sebelumnya.

Pos fee based income lain yang juga mengalami peningkatan adalah dari sisi jasa layanan transfer yang mencapai Rp19,75 miliar per Semester I 2025 atau naik 94,25 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini hampir 2x.

Dalam kerangka strategi Wealth Management, BWS memiliki tiga produk utama yang ditawarkan ke nasabah yaitu Bancassurance, Surat Berharga Negara (SBN) Ritel, dan Saham Referral.

Untuk Bancassurance, BWS bekerja sama dengan perusahaan asuransi dan memasarkan produk asuransi atau gabungan produk asuransi dan bank kepada nasabah.

Baca juga: Bank Mizuho Indonesia Kantongi Laba Rp690,55 Miliar di Juni 2025

Sementara untuk produk SBN Ritel, beberapa produk SBN ritel yang tersedia untuk nasabah BWS meliputi Sukuk Ritel (SR), Saving Bond Ritel (SBR), Suku Tabungan (ST) dan Obligasi Negara Ritel (ORI).

Selain menawarkan produk investasi dengan risiko yang rendah, BWS juga memfasilitasi nasabah dengan profil risiko yang lebih tinggi melalui investasi di produk-produk ekuitas melalui Saham Referral. Untuk ini, BWS berperan sebagai mitra pemasaran Perantara Pedagang Efek (PPE). (DW)
 

Galih Pratama

Recent Posts

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

28 mins ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

1 hour ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

2 hours ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

3 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

4 hours ago