News Update

Dalam Tiga Bulan, Saham BTN Naik Hingga 100%

Jakarta – Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mencatat kenaikan lebih dari 100% dalam waktu tiga bulan. Jika pada 14 Mei 2020 lalu harga saham BBTN berada pada level Rp745, namun pada penutupan perdagangan saham Selasa (18/8) harganya sudah mencapai Rp1.505.

Menurut Direktur Bank BTN Nixon LP Napitupulu, kenaikan harga saham BBTN tersebut menandakan investor atau market sudah melihat bahwa ada arah perbaikan kinerja keuangan perseroan. Sebagai contoh di bulan April 2020 saja sudah terjadi ekspansi kredit sebesar Rp3,4 trliun dalam sebulan.

“Walau masih dibawah angka normal sebelum pandemi, tapi sudah menunjukkan perbaikan yang lumayan,” ujar Nixon dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Selasa, 18 Agustus 2020.

Nixon menilai, jika kondisi perekonomian terus stabil dan kinerja keuangan BTN kembali membaik, maka perseroan akan mendapat dukungan yang besar dari para investor. Menurut dia dukungan investor terhadap BTN sudah terlihat sejak obligasi yang ditawarkan perseroan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed. 

“Ini adalah komitmen perseroan untuk terus memperbaiki diri, termasuk dalam hal ini perbaikan proses bisnis, tetap mengedepankan GCG dalam prosesnya dengan tujuan akhir di penghujung tahun 2020 kita dapat melalui dengan baik sesuai rencana bisnis perseroan,” kata Nixon menambahkan.

Seperti diketahui, Obligasi Berkelanjutan IV Bank BTN Tahap I Tahun 2020 sukses mencatatkan kelebihan permintaan sebanyak 1,8 kali pada periode penawaran awal (bookbuilding) yang berlangsung pada 10-23 Juli 2020.

Kelebihan permintaan tersebut menjadi sinyal positif bagi Bank BTN di tengah pandemi Covid-19. Dana hasil penawaran akan digunakan untuk memperkuat ekspansi bisnis perseroan. Bank BTN mencatat penawaran yang masuk mencapai Rp2,78 triliun untuk obligasi berkelanjutan dengan nilai pokok sebesar Rp1,5 triliun tersebut.

“Di tengah pandemi ini, oversubscribed menjadi sinyal positif bagi Bank BTN karena membuktikan kepercayaan investor masih tinggi terhadap kinerja bisnis kami,” jelas Nixon.

Nantinya, menurut Nixon, dana segar yang terkumpul dari penerbitan surat utang tersebut akan digunakan untuk memperkuat ekspansi pembiayaan perumahan.

“Tentunya hal ini juga sejalan dengan upaya kami mendukung Program Satu Juta Rumah milik pemerintah yang bertujuan menyediakan rumah murah dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” tutur Nixon. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

3 mins ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

35 mins ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

20 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

20 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

20 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

22 hours ago