Jakarta – Setelah melemah tipis pada penutupan perdagangan hari sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berhasil menghijau pada perdagangan Rabu (26/10). Indeks menguat 8,3 poin (0,12 persen) menuju level 7.056,75.
Sejalan dengan performa IHSG, kelompok 45 saham unggulan yang tergabung dalam LQ45 juga menguat 1,22 poin (0,12 persen) menuju 1.007,05.
Sebanyak 130 juta lembar saham telah ditransaksikan dengan nilai mencapai Rp220 miliar, dan volume transaksi tercatat sebanyak 12,3 ribu kali.
Sebanyak 170 saham menguat, 46 saham melemah dan 216 saham masih jalan di tempat.
Chief Executive Officer (CEO) PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, meyakini bahwa pergerakan IHSG saat ini masih dalam masa konsolidasi pasca menguat dalam jangka pendek pada beberapa waktu sebelumnya.
Di lain pihak, sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG hingga jelang berakhirnya 2022 dirasa cukup minim, sehingga pergerakan yang terjadi lebih pada porsi yang serba terbatas.
“Di sisi lain capital inflow secara ytd masih menunjukkan minat investasi yang cukup tinggi ke dalam pasar modal Indonesia, sehingga momentum tekanan masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang,” tulis William, dalam risetnya.
Dengan kondisi tersebut, William masih meyakini masih ada ruang bagi indeks untuk bertumbuh, meski dalam porsi yang cukup minim. Diperkirakan, laju indeks bakal berada di kisaran rentang support 6.921 dan resistance 7.075. (*) TAF
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More