Jakarta – Harga minyak mentah WTI terancam semakin melemah pekan ini. Kondisi ini disebabkan karena persediaan minyak mentah dan BBM meningkat di luar dugaan. Akibatnya, kekhawatiran tentang oversuplai besar-besaran pun semakin meningkat.
Dalam tiga bulan terakhir, harga minyak anjlok ke level terendah di angka US$41.65. Harga minyak berpotensi semakin merosot karena masalah oversuplai mengganggu ketertarikan investor terhadap komoditas ini.
“Minyak tetap bearish secara fundamental dan harga bergerak turun menuju US$40 karena kombinasi antara masalah oversuplai dan spekulasi penurunan permintaan mendorong investor bearish untuk mengadakan aksi jual besar-besaran” ujar Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM.
Dari sudut pandang teknikal, ujarnya, breakdown di bawah US$42 dapat mendorong penjual untuk membawa harga menjadi lebih rendah ke arah US$40.(*)
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More
Labuan Bajo - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa, akan menerbitkan Peraturan OJK (POJK) terbaru… Read More
Jakarta - PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berhasil… Read More
Jakarta – Guna meningkatkan literasi keuangan para pekerja migran Indonesia (PMI), Asosiasi Fintech Indonesia (AFPI)… Read More
Labuan Bajo - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa, perdagangan saham pada pekan ini… Read More