Jakarta – Harga minyak mentah WTI terancam semakin melemah pekan ini. Kondisi ini disebabkan karena persediaan minyak mentah dan BBM meningkat di luar dugaan. Akibatnya, kekhawatiran tentang oversuplai besar-besaran pun semakin meningkat.
Dalam tiga bulan terakhir, harga minyak anjlok ke level terendah di angka US$41.65. Harga minyak berpotensi semakin merosot karena masalah oversuplai mengganggu ketertarikan investor terhadap komoditas ini.
“Minyak tetap bearish secara fundamental dan harga bergerak turun menuju US$40 karena kombinasi antara masalah oversuplai dan spekulasi penurunan permintaan mendorong investor bearish untuk mengadakan aksi jual besar-besaran” ujar Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM.
Dari sudut pandang teknikal, ujarnya, breakdown di bawah US$42 dapat mendorong penjual untuk membawa harga menjadi lebih rendah ke arah US$40.(*)
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More