Nasional

Daftar Produk Terafiliasi Israel Populer di RI, Nomor 3 Sering Dipakai Cari Jalan

Jakarta – Produk impor dari Israel masih meningkat ditengah serangan brutal terhadap warga Palestina. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada Juni 2024 impor barang dari Israel mencapai USD2,76 juta atau setara Rp44,63 miliar (asumsi kurs Rp16.170/USD).

Berdasarkan data BPS, nilai impor barang Israel tersebut meningkat sebesar 53,7 persen dari Juni tahun lalu sebesar USD1,51 juta.

Adapun, komoditas yang paling banyak diimpor RI dari Israel adalah mesin listrik dan peralatan dan bagiannya dengan kode HS 85. Tercatat, nilai impor komoditas ini mencapai USD889.213.

Jika dibandingkan dengan Juni 2023, nilai tersebut naik dari USD293.480, namun turun jika dibandingkan Mei 2024 sebesar USD3,86 juta.

Diluar dari produk impor Israel tersebut, seruan untuk memboikot produk yang terafiliasi dengan Israel masih digaungkan. Misalnya saja, Gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS).

BDS sendiri pertama muncul di tahun 2005 dari koalisi kelompok besar tersebut. Pada saat itu, lebih dari 4 juta warga Palestina harus mengungsi sejak berdirinya negara Israel.

Ada banyak produk dan perusahaan Israel yang diboikot oleh gerakan ini. Misalnya, saja SodaStream, yakni perusahaan manufaktur dengan produk minuman berkarbonasi.

Selain itu, gerakan BDS ini juga memboikot produk perusahaan besar internasional yang terafiliasi dengan Israel. Menariknya, di Indonesia banyak masyarakat yang belum sadar telah menggunakan produk perusahaan tersebut.

Lantas, produk yang diduga terafiliasi dengan Israel? Infobanknews pun merangkumnya dari berbagai sumber.

  1. Puma

PUMA, perusahaan yang memproduksi sepatu dan perlengkapan olahraga ini telah lama diboikot karena menjadi sponsor internasional tunggal Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA).

BDS Movement mengatakan, “keberpihakan” PUMA terhadap IFA secara langsung mendukung pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional.

2. Hewlett Packard

Hewlett Packard atau HP merupakan perusahaan yang mengembangkan serta menyediakan berbagai jenis komponen perangkat keras dan lunak. Diketahui, HP sudah banyak membantu Israel dalam mengawasi serta membatasi pergerakan warga Palestina dengan menerapkan sistem ID biometrik.

3. Waze

Aplikasi navigasi dan peta berbasis komunitas ini cukup yang sangat populer ini dikembangkan oleh perusahaan Israel. Waze Mobile Ltd didirikan pada 2008 di Israel oleh tiga orang yaitu Uri Levine, insinyur perangkat lunak Ehud Shabtai, dan Amir Shinar. Waze Mobile, yang kemudian diakuisisi oleh Google pada tahun 2013.

Aplikasi ini menyediakan informasi arah dan rincian waktu perjalanan serta rute yang dikirimkan oleh pengguna, serta mengunduh informasi terkait lokasi melalui jaringan telepon seluler.

4. Siemens

Perusahaan telekomunikasi ini memberikan bantuan berupa infrastruktur jaringan listrik bawah laut Israel. Infrastruktur ini menghubungkan daerah penjajah Israel di Palestina ke Eropa. (*)

Editor : Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Korban PHK Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan di 2025, Begini Detailnya

Jakarta – Pemerintah bakal memberikan bantuan tunai sebagai dukungan kepada para pekerja yang menjadi korban… Read More

2 hours ago

Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar, Crazy Rich Budi Said Ajukan Banding

Jakarta – Crazy Rich Surabaya, Budi Said mengajukan banding usai dirinya divonis 15 tahun penjara… Read More

2 hours ago

Top! Pemerintah Beri Diskon 50 Persen Iuran BPJS Ketenagakerjaan di 2025, Ini Ketentuannya

Jakarta - Pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi 2025 dengan salah satu langkah utamanya adalah pemberian… Read More

3 hours ago

Indef Soroti Masalah Fiskal yang Bikin Utang RI Makin Bengkak

Jakarta - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didik J. Rachbini… Read More

5 hours ago

Waskita Beton Precast Raih Kontrak Baru Rp2,22 Triliun per November 2024, Ini Rinciannya

Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah mencatatkan capaian positif yang ditandai dengan… Read More

5 hours ago

BOII Targetkan Laba 2025 Naik Dua Kali Lipat di Tengah Kenaikan PPN 12 Persen

Jakarta - Pemerintah resmi menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen.… Read More

8 hours ago