Ilustrasi: Pergerakan pasar saham. (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – Aliran dana investor asing terlihat kembali “kabur” dari Indonesia. Pada perdagangan pasar saham Indonesia, Senin, 2 Juni 2025, tercatat net foreign sell tembus Rp2,73 triliun. Jika diakumulasi secara year to date (ytd), net foreign sell telah mencapai Rp32,16 triliun.
Arus keluar dana investor asing mayoritas berasal dari saham-saham perbankan dengan kapitalisasi pasar jumbo di Indonesia.
Berdasarkan data Philip Sekuritas Indonesia, ada lima saham terbanyak yang dijual oleh investor asing. Saham tersebut berasal dari emiten sektor keuangan dan bahan baku. Berikut rinciannya:
Aksi net foreign sell ini sejalan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada perdagangan kemarin (2/6) ditutup melemah di level 7.065 atau turun 1,54 persen.
Berdasarkan statistik RTI Business penutupan perdagangan saham tersebut, mencatat sebanyak 453 saham terkoreksi, 195 saham menguat, dan 161 tetap tidak berubah.
Baca juga: Kinerja Pasar Saham RI Menguat Selama Mei 2025, Tertinggi di Kawasan Regional
Kemudian, sebanyak 26,40 miliar saham diperdagangkan dengan 1,44 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi tembus Rp22,23 triliun.
Kondisi tersebut dipicu oleh sentimen negatif, dari indeks bursa Asia yang mengalami koreksi akibat rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menaikkan tarif impor baja dan aluminium dari 25 persen menjadi 50 persen mulai 4 Juni 2025. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,55 persen ke level 8.537,91 pada perdagangan terakhir jelang libur… Read More
Poin Penting OJK menyetujui konsolidasi 130 BPR/BPRS sepanjang 2025, yang telah digabung menjadi 45 BPR/BPRS… Read More
Poin Penting Danantara Indonesia melalui DIM menandatangani HoA dengan PLN untuk menjajaki investasi proyek energi… Read More
Poin Penting OJK resmi menerbitkan POJK 32/2025 untuk mengatur penyelenggaraan Buy Now Pay Later (BNPL/paylater)… Read More
Poin Penting Bank Mega Syariah menyalurkan pembiayaan sindikasi Rp870 miliar untuk proyek properti Borneo Bay… Read More
Poin Penting OJK optimistis kinerja perbankan 2026 tetap positif didukung tren penurunan suku bunga. Penurunan… Read More