Singapura–Credit Suisse mengumumkan pengangkatan CEO Asia Pasifik Helman Sitohang sebagai orang Indonesia pertama yang masuk dalam dewan eksekutif perusahaan setelah dilakukan peninjauan terhadap perusahaan secara global.
Penunjukan Helman dilakukan seiring rencana bank tersebut mengalokasikan lebih banyak modal dan sumber daya ke wilayah Asia Pasifik untuk menggandakan pendapatan pada akhir 2018.
Helman sendiri bekerja untuk Credit Suisse sejak 1998 dan saat ini merupakan orang Indonesia dengan jabatan tertinggi dalam perusahaan tersebut.
Pengumuman ini dibuat setelah Credit Suisse mencatatkan kinerja memuaskan di Asia Pasifik. Pendapatan Credit Suisse di wilayah tersebut naik 17% menjadi 3 miliar franc Swiss dan pendapatan sebelum pajak naik 48% menjadi 1,1 miliar franc Swiss, dalam sembilan bulan pertama di tahun 2015.
Pencapaian ini didukung oleh kinerja perusahaan yang kuat dan berkelanjutan di Asia Pasifik dan model ‘Satu Bank’ yang menuai sukses besar. Model ini menawarkan produk-produk Private Banking & Wealth Management dan Investment Banking yang terintegrasi bagi para nasabah.
“Credit Suisse Asia Pasifik telah mencatat pendapatan sebelum pajak yang tinggi di tiga kuartal pertama tahun ini. Asia Pasifik menyumbangkan 15% dari total pendapatan Credit Suisse dan 28% dari pendapatan sebelum pajak. Ini merupakan kinerja yang solid, mengingat kondisi pasar saat ini dan menunjukkan ketangguhan model bisnis kami dan kemampuan kami untuk menghasilkan keuntungan pada siklusnya,” tukas Helman dalam keterangan persnya, Rabu, 21 Oktober 2015.
Credit Suisse Asia Pasifik saat ini menargetkan untuk menggandakan pendapatan sebelum pajak dan dana kelolaan di kawasan ini pada akhir 2018. Credit Suisse saat ini mengelola aset sebesar 133 miliar franc Swiss dan dalam tiga kuartal pertama berhasil mengumpulkan 14,7 milliar franc Swiss aset baru, mewakili sebesar 55% total bersih aset baru Private Banking dari bank tersebut.
“Kami melakukan investasi besar di Asia Pasifik, baik dalam bentuk sumber daya maupun modal. Fokus kami adalah untuk menjadi mitra bagi klien High Net Worth Individual, pengusaha dan institusi agar dapat mendukung ambisi pertumbuhan mereka. Kami berencana untuk lebih mengembangkan pasar-pasar utama, memanfaatkan kekuatan kami di Asia Tenggara dan membangun franchise China, sambil mempertahankan budaya kepatuhan dan kontrol yang konsisten. Ambisi kami adalah untuk menjadi Bank Terpercaya bagi Pengusaha di Asia Pasifik dan menjadi tujuan utama bagi orang-orang yang berbakat,” tutur Helman.
Menurut laporan Family Business Model 2015 oleh Credit Suisse Research Institute, 57% dari kekayaan baru di Asia Pasifik didorong oleh para pengusaha generasi pertama dan kepemilikan keluarga atas perusahaan-perusahaan yang tercatat di berbagai bursa di kawasan ini diperkirakan akan meningkat seiring meningkatnya kekayaan.
“Seiring meningkatnya kekayaan dan berkembangnya pasar keuangan di Asia Pasifik, kami melihat kesempatan besar untuk membantu klien kami memanfaatkan pertumbuhan ini. Catatan kinerja, budaya kemitraan serta waralaba yang kuat, memberikan landasan yang kokoh bagi bisnis Credit Suisse di Asia Pasifik. Dengan tambahan investasi, kami berharap dapat tumbuh lebih besar lagi di atas landasan ini untuk kepentingan nasabah pengusaha dan investor kami,” tutup Helman. (*) Paulus Yoga
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 23 Desember… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) buka suara terkait dengan transaksi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS)… Read More