Jakarta – Harga CPO dibuka melemah pada hari ini, dipicu aksi profit taking pasca laporan penurunan ekspor Malaysia.
Mengutip riset Monex Investindo Futures, Jumat, 25 Agustus 2017, Intertek Testing Services melaporkan ekspor produk sawit Malaysia periode 1 – 25 Agustus turun sebesar 8,1% menjadi 934.544 ton, dibandingkan dengan periode yang sama bulan Juli.
Sebelumnya harga CPO mencapai level tertinggi dalam 5 bulan, akibat ekspektasi kenaikan produksi yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Hingga Kamis kemarin CPO bahkan telah mecatat kenaikan 7 hari beruntun.
“Kenaikan harga kompetitornya, minyak kedelai, juga menjadi salah satu alasan kinerja impresif CPO sejak pekan lalu,” kata Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra.
Minyak kedelai menguat di Chicago Board of Trade setelah ekspor kedelai AS dilaporkan naik lebih tinggi dari perkiraan.
Pada pukul 11:17 WIB, CPO diperdagangkan di kisaran 2.749 ringgit per ton di Bursa Derivatif Malaysia, dengan rentang perdagangan potensial 2.730 – 2.770 ringgit per ton. (*)
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More