Jakarta – Harga CPO masih berpotensi bergerak turun pada hari ini dengan berbagai sentimen negatif seperti anjloknya angka ekspor minyak sawit, turunnya harga minyak kedelai, dan menguatnya mata uang ringgit.
Mengutip riset Monex Investindo Futures, Kamis, 14 Desember 2017, pada perdagangan kemarin, harga CPO ditutup turun 0.6% di level 2.458 ringgit per ton, penurunan ke tujuh dari 8 sesi erakhir yang disebabkan oleh investor yang mempertimbangkan rendahnya ekspor.
Societe Generale de Surveillance melaporkan bahwa ekspor untuk periode 1-10 Desember turun 22.9% dari bulan sebelumnya, sementara Intertek Testing Services melaporkan penurunan sebesar 16.6% untuk periode yang sama.
Untuk kontrak minyak kedelai bulan Januari di Chicago Board of Trade kemarin ditutup melemah 0.2%, sementara itu di Dalian Commodity Exchange juga berakhir turun 0.2%.
Ringgit pada pukul 11:48 WIB terlihat menguat 0.25% di level 4.0775. Ringgit yang menguat akan membuat harga minyak sawit menjadi lebih mahal untuk pemilik mata uang lainnya.
“Potensi pergerakan hari ini terlihat di rentang 2.330 – 2.370 ringgit per ton dalam jangka pendek. Jika menembus ke bawah level 2.330 harga dapat menguji level support kuat di 2.300 dan sebaliknya jika
menembus ke atas level 2.370 harga dapat menguat untuk menargetkan ke area 2.390,”
Kata Research Staff & Market Analyst Monex Investindo Futures, Faisyal. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More