Jakarta – Harga CPO dapat bergerak turun pada hari ini, seiring dengan kekhawatiran investor akan voting Uni Eropa, yang ingin membatasi impor minyak sawit, serta tingginya cadangan minyak sawit Malaysia.
Research Staff & Market Analyst Monex Investindo Futures, Faisyal, mengatakan
Investor saat ini mengkhawatirkan hasil voting parlemen Eropa untuk sebuah amandemen terhadap rancangan undang-undang tentang energi terbarukan yang menggunakan minyak sawit di biofuel dilarang pada tahun 2021, karena meningkatnya ketakutan terhadap dampak buruk terhadap lingkungan.
Cadangan minyak sawit Malaysia, produsen terbesar kedua setelah Indonesia, naik ke level tertinggi dalam dua tahun pada akhir Desember menjadi 2.7 juta ton, naik sebesar 7% pada tingkat bulanan.
Semenyara pergerakan ringgit pukul 11:29 WIB terpantau menguat 0.19% di level 3.950 per dolar AS.
Ringgit yang menguat akan membuat harga minyak sawit menjadi lebih mahal untuk pembeli asing dan membatasi permintaan.
“Rentang perdagangan potensial pada hari ini terlihat di antara 2465.00 – 2550.00. Untuk sisi bawahnya, sebelum menargetkan ke area 2465.00 harga harus melewati level 2480.00 terlebih dahulu. Dan untuk sisi atasnya, sebelum mengincar ke area 2550.00 harga harus menembus atas level 2520.00,” kata Faisyal di Jakarta, Rabu 17 Januari 2018. (*)
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More