News Update

Covid-19 Ganggu Kinerja Bank, Stimulus Pemerintah Jadi Harapan

Jakarta – Pandemi covid-19 diprediksi akan mengganggu kinerja bisnis bank BUKU IV sehingga berpengaruh pada kinerja emiten bank BUKU IV yang diperkirakan mengalami penurunan hingga akhir tahun ini.

Demikian hal tersebut seperti disampaikan oleh Presiden Direktur Sucorinvest Asset Management, Jemmy Paul Wawointana saat mengadakan diskusi yang diselenggarakan oleh Commonwelth melalui live video conference di Jakarta, Selasa 14 Juli 2020.

Dirinya berpendapat, kemampuan profitabilitas bank akan menurun karena pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan dari sisi marjin bunga bersih (net interest marjin/NIM)) sejalan dengan permintaan kredit yang melambat. Oleh karena itu stimulus tambahan oleh Pemerintah dinilai perlu digencarkan kala pandemi saat ini.

“Dengan potongan pajak emiten 2,5% bisa membuat laba bersih (emiten perbankan BUKU IV) turun 25%,” kata Jemmy.

Meski begitu, menurutnya stimulus yang telah digulirkan Pemerintah telah membantu kinerja perbankan ke depan salah satunya ialah stimulus restrukturisasi serta pelonggaran kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang membuat aktivitas di sektor riil kembali bergerak akan sangat membantu emiten perbankan.

“Memang ada banyak restrukturisasi, NIM pasti turun, tapi ada subsidi pemerintah beberapa bulan ke depan. Cost of fund akan turun, bunga deposito turun, dari segi sisi pinjaman juga turun bunganya,” tambahnya.

Sebagai informasi, beberapa bank BUKU IV hingga kuartal I-2020 masih mencatatkan laba bersih meski tumbuh sedikit melambat. Laba bersih PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) di tiga bulan pertama tahun ini melambat hanya tumbuh 4,3% menjadi Rp 4,25 triliun. Pada periode sama tahun lalu, laba bersih BBNI naik 11,5% secara tahunan menjadi Rp4,07 triliun.

Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank Mandiri Tbk masih membukukan kenaikan laba bersih. BCA mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp6,58 triliun selama kuartal I-2020, atau naik 8,58% dari periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp6,06 triliun. Adapun, laba Bank Mandiri tercatat masih tumbuh 9,44% (yoy) menjadi Rp7,92 triliun di periode triwulan pertama tahun ini.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI), membukukan penurunan tipis laba bersih sebesar 0,2% menjadi Rp8,162 triliun dari periode sama di tahun sebelumnya Rp8,164 triliun. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

6 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

6 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

8 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

8 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

10 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

10 hours ago