Bogor – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melihat bahwa pemegang polis asuransi tak perlu panik atas “terinfeksinya” pasar saham, sehingga terjadi penurunan di bursa saham.
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menerangkan, pasar saham yang sedang turun sekarang ini tidak serta merta turun terus. Maka menurutnya, tidak ada alasan bagi investor untuk panik, termasuk pemegang polis ketika berinvestasi di perusahaan asuransi jiwa.
“Nasabah saya rasa beli asuransi bukan untuk setahun. Pasar saham ada up dan down. Poin saya adalah ketika market turun, apakah pemegang polis asuransi beli, jual, tambah, atau diinvestasikan di tempat lain? Saya tidak tahu, tapi tidak ada alasan untuk panik,” ujarnya, di Bogor, Jumat, 28 Februari 2020.
Ia mengingatkan bahwa berinvestasi di perusahaan asuransi jiwa atau di pasar saham jika untuk jangka panjang maka akan menguntungkan. Hal tersebut diperkuat dengan kondisi pergerakan pasar saham dalam 10 tahun ke belakang.
“Jadi nasabah tahu kalau berinvestasi ini jangka panjang (pada industri asuransi jiwa). Kalau kita lihat 10 tahun ke belakang, itu rata-rata menguntungkan karena memang sifatnya jangka panjang,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa industri asuransi jiwa turut meningkatkan ketahanan keuangan keluarga Indonesia. Berdasarkan data AAJI, terdapat sekitar 50 sampai 60 ribu keluarga terbantu dari total klaim dan manfaat yang dibayarkan hingga kuartal tiga 2019.
“Ada sekitar 50 hingga 60 ribu keluarga terbantu per 9 bulan. Kalau per tahun berarti jadi 75 ribu per tahun,” pungkasnya. (*) Steven
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More