News Update

Core: Reformasi Keuangan Bukti Emosional Pemerintah Terhadap Krisis

Jakarta – Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengkritik beberapa wacana reformasi keuangan yang beredar saat ini. Seperti diketahui, baik DPR maupun Pemerintah sedang gencar membahas mengenai pengembalian kewenangan pengawasan bank dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ke Bank Indonesia (BI), pembentukan dewan moneter, hingga penambahan kewenangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) atau terbitnya PP No. 33 Tahun 2020.

Menurutnya, semua rencana kebijakan ini adalah produk kekecewaan pemerintah yang cenderung emosional terhadap krisis ekonomi yang tak kunjung usai. Terlebih ekonomi RI kini diambang resesi akibat pada kuartal I-2020 lalu ekonomi RI telah minus 5,32%.

“Di saat seperti ini, kita diganggu oleh isu-isu yang mengganggu, seperti pembentukan dewan moneter, isu pengalihan kewenangan pengawasan perbankan dari OJK ke BI, itu hanya menganggu. Kita seharusnya paham bahwa proses reformasi keuangan itu sudah berjalan sejak 98,” ujarnya, pada public discussion online Infobank dan The Economic Forum ‘Rapor Industri Jasa Keuangan dan Pengawasan Terintegrasi’, Jakarta, Selasa, 15 September 2020.

Ia menekankan bahwa pemerintah seharusnya mengapresiasi kondisi lembaga jasa keuangan serta pengawasan regulator yang lebih baik saat ini, karena adanya reformasi keuangan sejak tahun 1998 tersebut.

“Kalau kita tidak hadapi reformasi itu, kita sudah pasti semakin terpuruk saat ini. Dan kita sejauh ini dapat dikatakan masih lebih baik dan itu tidak lepas dari bagaimana kita memperkuat lembaga keuangan, seperti OJK, BI, LPS, dan bagaimana kita menetapkan UU. Dan itu harus kita apresiasi,” tambahnya.

Ia pun menyarankan agar pemerintah dapat melihat isu kegagalan lembaga pengawasan seperti OJK dengan data. Menurutnya apa yang dikerjakan OJK sudah tepat dan tidak ada cacat sama sekali. “Kita harus melihat isu OJK gagal atau kurang berperan mengamankan lembaga perbankan di kala pandemi ini dengan data, bukan dengan emosi.” tukas Piter. (*) Steven Wijaya

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Debt Collector Itu Ekosistem Leasing, Menkomdigi Harus Bekukan Iklan “STNK Only” yang Jadi “Biang Kerok”

Oleh Eko B. Supriyanto, Pimpinan Redaksi Infobank Media Group DUA debt collector tewas di Kalibata.… Read More

30 mins ago

Kolaborasi Majoris AM dan Istiqlal Global Fund Luncurkan Program Wakaf Saham

Poin Penting Majoris Asset Management dan IGF-BPMI meluncurkan Program Wakaf Saham Masjid Istiqlal, memungkinkan masyarakat… Read More

6 hours ago

Saham Indeks INFOBANK15 Bergerak Variatif di Tengah Penguatan IHSG

Poin Penting IHSG tetap menguat, ditutup naik 0,46 persen ke level 8.660,59 meski mayoritas indeks… Read More

6 hours ago

Sun Life dan CIMB Niaga Kenalkan Dua Produk Berdenominasi USD

Wealth Practice bertajuk “Legacy in Motion: The Art of Passing Values, Wealth, and Business” persembahan… Read More

10 hours ago

BSI Salurkan Bantuan 78,8 Ton Logistik Senilai Rp12 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BSI dan BSI Maslahat menyalurkan bantuan 78,7 ton senilai Rp12 miliar bagi korban… Read More

19 hours ago

Daftar Saham Penopang IHSG Sepekan: BUMI, BRMS hingga DSSA

Poin Penting IHSG menguat 0,32 persen sepanjang pekan 8–12 Desember 2025 dan ditutup di level… Read More

20 hours ago