Jakarta – Ekonom dan Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai, penyaluran kredit perbankan masih akan sulit tumbuh positif pada kuartal I-2021 (Q1). Dirinya bahkan memproyeksikan kredit masih tumbuh -1% (YoY) di tiga bulan pertama tahun 2021.
“Kita perkirakan Q1 masih minus mungkin pada kisaran -1%, namun ini menunjukan adanaya tren perbaikan tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang sangat responsif dan tepat sasaran,” kata Piter dalam diskusi ISEI Jakarta, di Jakarta, Kamis 8 April 2021.
Piter menyatakan, kolaborasi kebijakan antara Pemerintah dan Otoritas Keuangan sudah sangat tepat untuk mendorong kredit. Beberapa kebijakan yang telah diluncurkan diantaranya diskon Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) hingga DP 0% untuk KPR.
“Efektifitas dari semua kebijakan pemerintah dan otoritas tidak semata dari besarnya penyaluran kredit tetapi lebih pada kebijakan itu meberikan ruang dan nafas kepada masyarakat dan dunia usaha untuk bertahan,” ucap Piter.
Sebagai informasi saja, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada Februari 2021 pertumbuhan kredit perbankan masih terkontraksi sebesar -2,15% (yoy). Angka tersebut tercatat masih turun lebih dalam bila dibandingkan dengan pertumbuhan -1,92% (yoy) pada Januari 2021. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Pemerintah tengah mempersiapkan aturan mengenai revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA)… Read More
Jakarta - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (J Trust Bank) terus melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas… Read More
Jakarta - KPK pada Kamis, 19 Desember 2024, menggeledah kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas… Read More
Jakarta – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah salah satu ruangan direktorat Otoritas Jasa… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) pionir layanan dan Perum DAMRI… Read More
Jakarta – Bank Mandiri kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi perempuan melalui kolaborasi strategis dengan… Read More