Jakarta – Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menyarankan untuk mempertimbangkan ulang wacana pembubaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Menurutnya, wacana pembubaran OJK hanya akan memperkeruh situasi. Terlebih bukan waktu yang sebentar untuk membubarkan sebuah lembaga.
“Nah, sekarang saat covid ini kondisi keuangan kita masih jauh lebih baik ketimbang dulu saat krisis tahun ’98. Lalu, muncul isu ingin menghilangkan OJK. Ini harus kita kritisi, siapa nanti yang akan mengawasi dan mengatur lembaga keuangan non bank”, ujarnya, pada acara diskusi virtual di Jakarta, Rabu, 29 Juli 2020.
Ia pun mengkisahkan ulang bagaimana perjalanan pembentukan OJK yang banyak pengorbanan di dalamnya. OJK yang terbentuk akibat krisis tahun 1998 ini menurutnya diawali dengan cita-cita yang sangat mulia, yakni ingin mengintegrasi pengawasan dan aturan perbankan.
“Dan proses pembentukan OJK ini tidak mudah. Ada yang sampai masuk penjara dari pihak Bank Indonesia. Ini artinya untuk mewujudkan OJK ini pengorbanan kita sudah cukup besar,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa kondisi perbankan nasional saat ini dalam kondisi baik, sehingga pemikiran bahwa OJK telah gagal harus dipertimbangkan kembali. Kemudian, dirinya juga mengingatkan tentang proses politik yang harus ditempuh bila ingin membubarkan OJK.
“Jadi, layak buat kita berikan kesempatan kepada OJK untuk melakukan perbaikan. OJK baru terbentuk 10 tahun. Misalnya untuk menangani Bukopin, saya lihat sekarang OJK sudah lebih tegas. Maka dari itu, mari kita berikan waktu buat OJK untuk menangani kasus-kasus sekarang ini yang juga sedang kita hadapi bersama,” pungkasnya. (*) Steven Widjaya
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More