Ekonomi dan Bisnis

CORE: Kompensasi Pemerintah Akan Perkuat Arus Kas Pertamina

Jakarta – PT Pertamina (Persero) telah menerima pembayaran dari pemerintah atas kompensasi penyaluran BBM dan LPG Subsidi yang telah dilakukan pada tahun 2021 sebesar Rp64,5 triliun. Kemudian, per April 2022 lalu, pemerintah juga telah membayar kompensasi sebesar Rp29 triliun. Dengan demikian, total pembayaran subsidi dan kompensasi untuk periode 2021 hingga 2022 telah mencapai Rp93,5 triliun.

Menyikapi hal ini, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, kompensasi BBM dan LPG subsidi dari Pemerintah kepada Pertamina merupakan bentuk turun tangan pemerintah kepada masyarakat. Menurutnya, kompensasi dapat memperkuat arus kas Pertamina sehingga dapat terus berkontribusi pada perekonomian nasional.

Dengan demikian, subisidi BBM dan juga LPG dapat terus diberikan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat. “Iya, kompensasi BBM ini memang bentuk daripada turun tangannya pemerintah. Arus kas Pertamina menjadi lebih kuat, sehingga BBM dan LPG subsidi dapat terus diberikan. Karena itu pula, diharapkan membuat harga-harga lebih stabil,” ujar Faisal dikutip 4 Juli 2022.

Upaya pemerintah, kata dia, sangatlah penting, terutama pada saat kondisi geopolitik saat ini yang memicu kenaikan harga minyak mentah dunia. Selain itu, upaya ini juga menjamin harga BBM bersubsidi seperti pertalite yang paling banyak digunakan, agar tidak mengalami kenaikan. “Ini harus ada campur tangan atau intervensi atau suntikan dana dari APBN karena dengan kenaikkan harga minyak dunia yang sudah di atas 100 dollar bahkan 120 dollar per barrel,” katanya.

Baca Juga : Tambahan Anggaran Subsidi BBM dan LPG Akan Kurangi Beban Masyarakat

Lebih lanjut ia mengungkapkan, pembayaran kompensasi  memang sangat penting, karena bisa menjaga kesehatan finansial BUMN tersebut. Di sisi lain, jika BBM dan LPG subsidi hanya dibebankan kepada pertamina, tentu berdampak terhadap kas keuangan pertamina. “Jika hanya dibebankan kepada pertamina tentu akan mengganggu finansial Pertamina. Apalagi beban subsidi terus meningkat,” tegas Faisal.

Dengan turunnya pembayaran kompensasi BBM dan LPG subsidi yang sebesar Rp64 triliun, Faisal berharap agar Pertamina bisa meningkatkan efisiensi. Meski harus diakui, bahwa kondisi saat ini, memang cukup berat bagi Pertamina untuk melakukan efisiensi. Tetapi yang jelas, imbuhnya, melalui kompensasi, diharapkan bisa membantu arus kas pertamina ditengah melonjaknya harga minyak dunia dan situasi geopolitik global.

“Ini tentu tantangan bagi Pertamina dalam melakukan efisiensi, terutama dengan margin yang semakin tipis karena ada beban subsidi,” papar dia.

Hanya saja, lanjut Faisal, memang tidak ada jaminan bahwa pertamina dengan mudah melakukan efisiensi. Tetap perlu upaya keras terkait dengan efisiensi di pertamina. “Tetapi paling tidak, pembayaran kompensasi tersebut bisa menjamin agar harga BBM bisa terjangkau oleh masyarakat dalam kondisi masih ada scarring effect akibat pandemi,” terang Faisal.

Itu sebabnya, masyarakat diharapkan juga sadar bahwa kondisi saat ini sangat berat. Tidak hanya bagi pertamina tetapi juga pemerintah. Karena itu, hendaknya masyarakat lebih bijak dalam mengkonsumsi BBM dan LPG subsidi. Selain berhemat, hendaknya BBM dan LPG subsidi hanya dikonsumsi masyarakat menengah ke bawah. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

6 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

6 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

8 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

8 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

10 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

10 hours ago