Jakarta – Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah memandang pertumbuhan ekonomi Indonesia di -0,74% pada Kuartal-I 2021 merupakan perbaikan yang konsisten.
Menurutnya, meski masih mengalami kontraksi, namun ekonomi domestik masih bisa tumbuh lebih baik jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sempat jatuh mencapai -2,97%.
“Tadinya saya perkirakan -1% ternyata justru lebih baik di kisaran -0,74% dan ini kita yakini output yang ke depan akan terus membaik ada percepatan,” kata Piter melalui video conference Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Kamis 6 Mei 2021.
Piter juga meyakini pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal II-2021 akan mulai membaik dan kembali pada zona positif dan berada pada kisaran yang cukup tinggi. Hal ini, kata dia, bisa terjadi lantaran didorong oleh beberapa indikator ekonomi yang menunjukan perbaikan.
Tak hanya itu, Piter menilai, peran pemerintah dalam memberikan stimulus guna menggerakan roda ekonomi sudah tepat sasaran dan berhasil memulihkan ekonomi nasional.
“Misal untuk PPnBM kendaraan bermotor, PPN properti dan ini disupport sekali oleh otoritas Bank Indonesia dan OJK. Di mana Bank Indonesia melonggarkan memberikan DP sampai 0 persen. Demikian juga OJK yang support dengan kebijakan pelonggaran. Sehingga apa yang terjadi adalah sudah mulai muncul daerah masyarakat untuk belanja,” pungkas Piter. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More