Categories: Analisis

CORE : Alokasi Anggaran BPJS Kesehatan Harus Dinaikkan

Rendahnya alokasi anggaran kesehatan menyebabkan pengembangan infrastruktur dan kualitas layanan kesehatan menjadi sangat terbatas. Apriyani Kurniasih.

Jakarta—CORE Indonesia menilai, alokasi anggaran pemerintah untuk penyediaan pelayanan kesehatan harus ditingkatkan. Pada APBN-P 2015, alokasi anggaran untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS hanya sebesar Rp20,3 triliun. Angka tersebut didasarkan pada cakupan penduduk miskin yang mencapai 88,2 juta jiwa dengan nilai PBI sebesar Rp 19.225 per orang selama setahun.

Pada periode diatas, anggaran untuk Kementerian Kesehatan sendiri hanya mencapai Rp51,3 triliun atau 2,6% dari belanja APBN-P yang mencapai Rp1.984 triliun.

Berdasarkan data WHO pada 2012, belanja kesehatan pemerintah Indonesia mencapai 39,6% dari total biaya kesehatan yang dikeluarkan pada tahun itu. Angka ini lebih lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara di Asia seperti Malaysia (55,2%), Thailand (79,5%) dan Tiongkok (56,0%).

Sebagai konsekuensi dari rendahnya alokasi anggaran kesehatan, pengembangan infrastruktur dan kualitas layanan kesehatan menjadi sangat terbatas. Contohnya, dari 109 rumah sakit milik pemerintah daerah provinsi, baru 20 yang ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan karena faktor kesenjangan fasilitas dan ketersediaan tenaga medis dan paramedis antara satu rumah sakit dengan lainnya.

Minimnya jumlah rumah sakit rujukan yang dapat menerima peserta BPJS mengakibatkan pasien rujuk harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkan. Sementara, rumah sakit yang menjadi rujukan bebannya semakin besar.

Bagi para dokter, rendahnya anggaran kesehatan berakibat pada rendahnya biaya kapitasi. Rata-rata biaya kapitasi saat ini hanya Rp3 ribu hingga Rp6 ribu. Untuk dokter primer atau klinik swasta sebesar Rp 8 ribu hingga Rp10 ribu. Sementara untuk dokter gigi mencapai Rp2 ribu. Akibatnya, upah yang diterima dokter untuk setiap pasien yang dilayani menjadi demikian rendah, sehingga sebagian dokter tidak dapat memberikan standar pelayanan terbaik kepada pasien.

Selain itu, alokasi anggaran yang tidak sebanding dengan besarnya cakupan layanan BPJS membuat layanan yang ditanggung oleh BPJS menjadi tidak optimal. Tidak heran bila dalam banyak kasus ditemui ada pasien-pasien yang mendapatkan pengobatan yang relatif mahal, hanya ditanggung dalam rentang waktu yang lebih singkat dari yang semestinya. Atau, pasien yang harus pulang sebelum sehat karena biaya paket INA-CBGs yang diberikan kepadanya telah habis.

CORE berpendapat, dengan jumlah pengguna BPJS yang terus berkembang dari tahun ke tahun, apabila tidak diimbangi dengan dukungan anggaran yang memadai, akan berpotensi untuk semakin menurunkan kualitas pelayanan kesehatan dengan sistem BPJS.

 

Apriyani

Recent Posts

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

23 mins ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

14 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

15 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

17 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

18 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

18 hours ago