News Update

Commonwealth Pasarkan Reksa Dana Saham Syariah Offshore

Jakarta–PT Bank Commonwealth (Commonwealth Bank) memasarkan reksa dana Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (MANSYAF) melalui 70 kantor cabangnya di 31 kota besar di Indonesia.

MANSYAF merupakan reksa dana syariah kelolaan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) yang berinvestasi pada efek luar negeri (offshore). Reksa dana berdenominasi Dolar AS ini memiliki portofolio yang terdiversifikasi pada beragam saham syariah di berbagai negara yang ada di kawasan Asia Pasifik (kecuali Jepang).

“Di awal tahun ini, Commonwealth Bank terus memberikan berbagai alternatif investasi sebagai rangkaian penawaran wealth management bagi nasabah ritel kami. Salah satunya adalah melalui MANSYAF yang merupakan reksa dana syariah luar negeri dengan fokus investasi Asia Pasifik,” ujar Director of Retail Banking Commonwealth Bank, Rustini Dewi dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu, 4 Januari 2017.

Dia mengatakan, perekonomian di kawasan Asia Pasifik menunjukkan perkembangan yang positif seperti surplus neraca berjalan Korea Selatan dan tingginya permintaan produk-produk teknologi dari Taiwan. Hal ini menjadikan kawasan Asia Pasifik sebagai peluang investasi yang menarik bagi nasabah Commonwealth Bank.

“Kami yakin produk ini dapat menjadi pilihan investasi yang menarik bagi nasabah kami, khususnya nasabah yang memiliki tujuan investasi dalam mata uang Dolar AS maupun nasabah yang mencari diversifikasi investasi,” tukas Rustini Dewi.

Dia mengungkapkan, produk reksa dana MANSYAF ini didukung juga oleh Commonwealth Bank yang memiliki Internet Banking dan Mobile Banking yang memudahkan nasabah dalam berinvestasi. Nasabah dapat memantau, melakukan pembelian, dan menjual kembali investasi reksa dananya secara daring.

Di tempat yang sama, Presiden Direktur MAMI Legowo Kusumonegoro menambahkan, dengan hadirnya MANSYAF di Commonwealth Bank ini, diharapkan produk ini dapat menjadi solusi bagi para nasabah Commonwealth Bank yang membutuhkan tempat penyimpanan dan investasi dolar yang aman dan bertumbuh.

“Kami bersyukur dapat terus dipercaya oleh Commonwealth Bank untuk membantu para nasabahnya dalam pengelolaan investasi,” ucapnya.

Menurutnya, hingga akhir November 2016, MANSYAF telah dimanfaatkan oleh 169 investor individu, dengan jumlah dana kelolaan sebesar US$14,74 juta. Reksa dana MANSYAF sendiri diluncurkan oleh MAMI pada 15 Februari 2016, dan mencatatkan kinerja sebesar 8,10% sejak masa peluncurannya (yang belum genap satu tahun) hingga akhir November 2016.

MANSYAF mengalokasikan 80% – 100% dari aset yang dikelola untuk diinvestasikan di instrumen saham syariah di kawasan Asia Pasifik kecuali Jepang dan 0% – 20% di instrumen pendapatan tetap, sukuk, atau pasar uang yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Fleksibilitas alokasi aset ini memungkinkan reksa dana MANSYAF untuk merespon secara aktif segala perubahan kondisi pasar. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

1 hour ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

2 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

3 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

3 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

5 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

5 hours ago