Jakarta – Cloud banking adalah game changer yang bisa membawa pertumbuhan tanpa batas bagi perbankan digital Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Umarudin Zaenuri, Country Director Temenos Indonesia dalam acara Temenos Cloud Forum 2023, di Jakarta, Kamis, 6 Juli 2023.
“Cloud banking adalah kekuatan pasar yang berkembang pesat yang berdampak pada layanan keuangan secara global. Kemunculan cloud banking mendorong Indonesia menuju masa depan digital, dan bank-bank digital di Indonesia dapat membangun perbankan digital yang berpusat pada lifecycle banking untuk Indonesia,” kata Umarudin.
Masa depan perbankan tidak memiliki batas dan batasan seiring dengan meningkatnya ekspektasi pelanggan. Menurutnya, bank-bank di Indonesia harus terbuka terhadap platform yang dapat berjalan dengan konsep cloud-native untuk menciptakan peluang yang tak terbatas bagi masyarakat Indonesia. Dalam lima tahun terakhir cloud banking beralih dari arsitektur cloud-enabled ke arsitektur cloud-native dengan software perbankan yang dirancang dan dibangun untuk menjadi cloud-first.
Selain itu, tren perbankan digital lainnya yang akan meningkat tahun ini adalah Bank as a Service (BaaS). BaaS membentuk ekosistem perbankan yang memungkinkan model bisnis baru yang dapat bersaing dengan BigTech seperti Apple, Google, dll. Jika bank dapat membangun ekosistem yang tepat di sekitar mereka, maka mereka dapat memiliki efek jaringan yang masuk ke dalam ekonomi digital, tanpa bergantung pada perusahaan BigTech untuk memiliki jaringan.
“Platform terbuka Temenos yang memang composable bagi perbankan dengan mengintegrasikan kemampuan perbankan dengan API integration untuk bank dan penyedia BaaS pada arsitektur yang sangat terukur dapat membantu perbankan mengembangkan dan menyiapkan produk dan berbagai layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah dan calon nasabah dengan lebih cepat (time to market),” tambahnya.
Platform terbuka Temenos memungkinkan bank dan lembaga keuangan menentukan cara terbaik untuk memanfaatkan solusinya, baik dengan melakukan self-hosting di lingkungan on-premise, di cloud privat/publik, atau menggunakan sebagai SaaS Cloud Service.
“Software Temenos selalu up to date memungkinkan semua orang bisa menggunakan platform yang sama untuk berbagai keperluan pengembangan di industri perbankan dan berbagai lembaga jasa keuangan lainnya. Hal itu dimungkinkan karena model composable banking berbasis assembled dan didukung dengan infrastruktur cloud yang agnostic memberikan fleksibilitas yang tinggi dalam mengadopsi kebutuhan pasar lembaga keuangan di Indonesia,” jelas Umarudin. (*) Ayu Utami
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More