Jakarta – Citiasia Center for Smart Nation akan meluncurkan hasil studi Indonesia Smart Region Maturity Index (Indeks Kematangan Daerah Pintar) pada Malam Penganugerahan Indonesia Smart Nation Award, 20 Oktober 2015 di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta. Indeks ini mengukur kondisi seluruh daerah di Indonesia (34 provinsi, 412 kabupaten, dan 93 kota) berdasarkan data terpublikasi dari berbagai sumber (data kementerian/lembaga, statistik wilayah seluruh Indonesia, web resmi Pemda) beserta analisis 72 media cetak nasional dan lokal serta 100 media online.
Founder & Chairman Citiasia, Cahyana Ahmadjayadi mengatakan, studi ini memiliki kelebihan dari studi tentang pemeringkatan daerah lainnya karena telah memanfaatkan metode big data analytic yang dikembangkan oleh Citiasia,Inc yang dikenal dengan Big CAT ( Citiasia Tools for Big Data Analytic).
“(Metode ini) memungkinkan diolahnya data yang berskala masif dan beragam secara cepat dan akurat,” kata Cahyana dalam keterangan resmi yang diterima infobank, Kamis, 15 Oktober 2015.
Indonesia Smart Region Maturity Index sendiri pada dasarnya dihitung dari dua indeks penyusun, yaitu indeks kesiapan menuju daerah pintar ( Smart Readiness Index) dan indeks kinerja daerah pintar ( Smart Region Index ). Di dalam Smart Readiness Index , terdapat lima dimensi yang diukur, yaitu sumber daya alam (nature), struktur, infrastruktur, suprastruktur, dan kultur sebuah daerah. Sedangkan pada Smart Region Index , terdapat enam dimensi yang diukur, yaitu dimensi smart governance , dimensi smart branding , dimensi smart living , dimensi smart society , dan dimensi smart environment . Pada akhirnya, nilai indeks ini akan ditampilkan dalam bentuk rating (A+/A/B+/B/C+/C/D/E).
Ketua Dewan Juri ISNA 2015, Eko Indrajit mengutarakan, Indeks ini berguna untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang kondisi suatu kota, kabupaten, provinsi dalam sebuah ukuran yang mudah untuk dipahami. “Melalui Indonesia Smart Region Maturity Index ini kita dapat mengukur nilai Indeks Indonesia sebagai Smart Nation atau Indonesia Smart Nation Index,” tambah Eko.
Tujuan dari disusunnya indeks ini adalah untuk menjadi salah satu acuan kondisi daerah-daerah untuk menuju Indonesia Smart Nation . Sedangkan manfaat bagi daerah sendiri dengan disusunnya indeks ini adalah dapat menjadi alat ukur dan rekomendasi untuk melakukan berbagai inisiatif dalam pembangunan di daerahnya agar dapat menjadi daerah pintar ( Smart Region ).
Adapun para dewan juri yang terlibat dalam pengukuran indeks ini adalah sebagai berikut:
• Prof. Dr. Eko Indrajit (Pakar ICT Indonesia ) sebagai Koordinator Dewan Juri ISNA 2015
• Prof. Dr. Armida Alisjahbana (Guru Besar FE Unpad)
• Prof. Dr. Marsudi W. Kisworo (Rektor Perbanas Institute)
• Dr. Yuswandi A. Temenggung (Sekjen Kemendagri)
• Dr. Setiawan Wangsaatmaja (Deputi SDM KemenPAN-RB)
• Dr. Ashwin Sasongko S (Peneliti LIPI)
• Dr. Cahyana Ahmadjayadi ( Founder dan Chairman Citiasia, Inc.)
• Dipl-Ing. Thareq Kemal Habibie (Direktur PT. Ilthabi Energia)
• M. Awaluddin (COO Telkom)
• Eko B. Supriyanto (Pemred Majalah Infobank)
• Farid Subkhan (CEO Citiasia, Inc.)
• Rosidi Wiradinata (CTO Citiasia, Inc.) (*) Dwitya Putera
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More