Keuangan

Ciputra Life Bidik 50% Nasabah Dari Ciputra-Tunas Group

Jakarta – Industri Asuransi Jiwa di Indonesia tengah diramaikan oleh pendatang baru yakni Ciputra Life. Kehadiran Ciputra Life ini tentu akan meramaikan pasar di industrinya untuk menggaet para nasabah yang membutuhkan perlindungan jiwa dan kesehatan dari perusahaan asuransi.

Direktur Utama Ciputra Life Hengky Djojosantoso mengatakan, untuk tahap awal operasinya, Ciputra Life akan fokus membidik nasabah dari grup bisnis Ciputra Group dan Tunas Group. Di mana Ciputra Life sendiri dibentuk dari hasil kolaborasi Ciputra Group dan Tunas Group.

“Pada tahun pertama operasi, Ciputra Life ditargetkan untuk menyasar setidaknya 50 persen dari total nasabah Ciputra dan Tunas Group,” ujarnya, di Jakarta, Rabu, 3 Mei 2017.

Tak hanya di dalam gruop, dia mengatakan, Ciputra Life juga akan fokus pada pengembangan bisnis melalui kerja sama dengan mitra usaha lainnya, baik yang berasal dari industri jasa keuangan maupun di luar industri jasa keuangan untuk merambah bisnisnya.

Sebagai perusahaan lokal, kata dia, pihaknya mengklaim sangat mengerti akan kebutuhan masyarakat Indonesia.

“Kami akan mengoptimalisasi kanal-kanal distribusi, baik melalui jalur konvensional seperti bermitra dengan bank dan telemarketing, maupun membangun layanan digital guna membuka akses lebih luas kepada nasabah dan calon nasabah di seluruh Indonesia,” ucapnya.

Pihaknya akan mengembangkan produk-produk inovatif sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, terutama di era digital. Saat ini, pembeli properti Ciputra bisa mendapatkan asuransi kecelakaan diri dengan uang pertanggungan seharga rumah tanpa mengeluarkan biaya tambahan.

Ciputra Group dan Tunas Group berkolaborasi untuk berkiprah di industri asuransi jiwa di Indonesia dengan meluncurkan Ciputra Life, perusahaan yang fokus untuk memberikan perlindungan jiwa dan kesehatan.

Ciputra Group dan Tunas Group sendiri masing-masing merupakan pemain besar dalam industri properti dan otomotif di Tanah Air. Pihaknya melihat, adanya peluang dan kebutuhan yang besar terhadap asuransi jiwa dan kesehatan di Indonesia.

Berdasarkan laporan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, total pendapatan industri asuransi jiwa pada 2016 mencapai Rp208,92 triliun atau naik 57,4 persen dibanding dengan tahun sebelumnya. Ke depan, AAJI memproyeksikan pertumbuhan sebesar 10-30 persen.

Menurut Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu, hal tersebut tentunya akan menciptakan peluang besar bagi kelompok usaha di Indonesia untuk melakukan ekspansi bisnisnya ke  industri asuransi jiwa. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

BCA Syariah Bersama BAZNAS RI Gelar Pelatihan Manajemen Keuangan Bagi Mustahik Micropreneur

Direktur Pemberdayaan dan Layanan UPZ CSR BAZNAS RI Eka Budhi Sulistyo (kanan) dan Seketaris Perusahaan… Read More

1 hour ago

Kembali Terpilih sebagai Ketua ASBISINDO, Hery Gunardi Optimis Masa Depan Perbankan Syariah Nasional

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi tengah membrikan sambutan saat Musyawarah… Read More

1 hour ago

BCA Luncurkan Program Runvestasi

Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto T. Budiman memberikan sambutan saat peluncuran program… Read More

1 hour ago

Per September 2024, Home Credit Membantu Distribusi Produk Asuransi ke 13 Juta Nasabah

Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More

9 hours ago

Berkat Hilirisasi Nikel, Ekonomi Desa Sekitar Pulau Obin Tumbuh 2 Kali Lipat

Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More

9 hours ago

Menkop Budi Arie Dukung Inkud Pererat Kerja Sama dengan Cina-Malaysia di Pertanian

Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More

9 hours ago