“Target pangsa pembiayaan business banking tahun ini juga kami yakini dapat tercapai dengan mulai beragamnya produk yang ditawarkan CIMB Niaga Syariah pada segmen ini,” ucapnya.
Perseroan sendiri telah melengkapi pilihan akad pembiayaan, yaitu dengan menambahkan prinsip bagi hasil yang terdiri dari Musyarakah Mutanaqisah (MMQ), Musyarakah, serta Mudharabah, Adapun sebeiumnya, akad pembiayaan CIMB Niaga Syariah hanya berdasarkan prinsip jual-beli (Murabahah) dan sewa menyewa (Ijarah Muntahiyah Bittamlik/IMBT).
Baca juga: Menanti Kebangkitan Perbankan Syariah di Indonesia
Pada segmen business banking, CIMB Niaga Syariah juga telah lucurkan beragam produk pembiayaan yang komprehensif untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah, yaitu pembiayaan modal kerja dengan akad Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, dan MMQ serta pembiayaan investasi dengan akad Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, MMQ, dan ljarah.
Sebagai informasi, pada tahun 2016 lalu aset yang telah dicapai CIMB Niaga Syariah mencapai Rp12,78 triliun, tumbuh 40,34 persen dibanding posisi akhir tahun 2015. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More