Jakarta – PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance/CNAF) menerima pendanaan Sindikasi Syariah dengan skema Musyarakah senilai Rp700 Miliar. Pendanaan Sindikasi akan digunakan CIMB Niaga Finance untuk meningkatkan aset kelolaan seiring dengan perbaikan ekonomi sekaligus kepercayaan pasar atas kinerja perseroan yang semakin membaik.
Pendanaan Sindikasi Syariah ini ditandai dengan penandatanganan bersama yang dilakukan oleh PT CIMB Niaga Auto Finance dengan bank-bank Syariah yaitu PT Bank Muamalat Indonesia.Tbk, PT Bank Aceh Syariah, UUS PT Bank BPD Bank Sumsel Babel, UUS PT BPD Kalimantan Selatan dan UUS PT BPD Jawa Tengah.
Direktur Finance & Strategy CIMB Niaga Finance, Imron Rosyadi, menjelaskan perseroan memiliki strategi mengutamakan penyaluran pembiayaan Syariah. Per Oktober 2022, perseroan telah mencatat pembiayaan baru sebesar Rp6,8 triliun tumbuh sebesar 63% (YoY) dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2021 sebesar Rp4,2 triliun. Pembiayaan syariah mencapai 60% dari total pembiayaan baru tersebut.
Sedangkan total aset kelolaan CIMB Niaga Finance mencapai Rp9,2 triliun atau tumbuh sebesar 45% dari tahun 2021 pada periode yang sama (sebesar Rp6,4 triliun). Sejalan dengan peningkatan aset kelolaan, perseroan berhasil membukukan laba sebelum pajak atau PBT (Profit Before Tax) sebesar Rp400 Miliar, naik 69% YoY dibandingkan Oktober tahun 2021 sebesar Rp236 Miliar.
CIMB Niaga Finance konsisten mempertahankan kualitas aset terlihat dari rasio pembiayaan bermasalah atau NPF (Non Performing Financing) di bawah rata-rata industri yaitu sebesar 1,37% di Oktober 2022. Rasio-rasio keuangan lainnya juga terjaga dengan baik, dimana per Oktober 2022, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) Perseroan masing-masing tercatat sebesar 7,71% dan 23,06%.
Selain pendanaan sindikasi, CIMB Niaga Finance berencana mengeluarkan sukuk untuk mendukung pertumbuhan perseroan. Sukuk ini merupakan obligasi syariah pertama dengan skema Wakalah Bi Al-Istitsmar yang akan diluncurkan di awal tahun 2023. Penerbitan sukuk ini diharapkan meramaikan pasar obligasi di tahun depan. (*)
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More