Jakarta–PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mencatat perolehan laba bersih konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp736 miliar pada semester pertama 2016. Perolehan laba itu tumbuh sebesar 318,2% year-on-year (yoy) menghasilkan earning per share sebesar Rp29,29.
Kenaikan laba bersih tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih menjadi Rp5,81 triliun dan peningkatan pendapatan nonbunga menjadi sebesar Rp1,46 triliun, yang masing-masing tumbuh sebesar 4,8% dan 24,1% dari pencapaian pada periode yang sama tahun lalu, serta penurunan pada biaya pencadangan sebesar 7,9% yoy.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M. Siahaan mengatakan, di tengah tantangan situasi usaha, sejumlah bisnis unggulan CIMB Niaga pada semester pertama tahun 2016 menunjukkan peningkatan.
“Pertumbuhan NII sebesar 4,8% yoy dicapai atas penurunan pada beban bunga, sedangkan peningkatan pendapatan nonbunga sebesar 24,1% yoy didukung dengan membaiknya usaha di Treasury dan pasar modal. Kami juga terus mengontrol biaya operasional yang berhasil turun 1,2% yoy. Selain itu, biaya pencadangan untuk kredit bermasalah juga secara bertahap membaik,”kata Tigor dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat, 29 Juli 2016.
Dengan total aset mencapai Rp239,38 triliun per 30 Juni 2016, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset. Jumlah kredit bruto yang disalurkan tercatat menurun yoy menjadi sebesar Rp175,34 triliun per 30 Juni 2016, seiring dengan strategi CIMB Niaga yang menerapkan pertumbuhan konservatif.
Walaupun terjadi perlambatan pertumbuhan kredit CIMB Niaga, sejumlah segmen bisnis mencatatkan performa yang baik. Personal dan multipurpose loans tercatat mengalami kenaikan sebesar 9,2% yoy melalui produk unggulan X-tra Dana, sedangkan segmen kartu kredit menghasilkan pertumbuhan saldo kredit sebesar 25,5% Y-o-Y menjadi Rp7,18 triliun. Pada akhir Juni 2016, jumlah kartu kredit CIMB Niaga yang beredar mencapai lebih dari 2,1 juta, meningkat 13,4% dibandingkan tahun lalu. Saat ini, CIMB Niaga tercatat sebagai pemain terbesar ketiga di pasar kartu kredit di Indonesia.
CASA tumbuh 5,7% yoy menjadi Rp93,21 triliun per 30 Juni 2016, dengan rasio CASA meningkat 457 basis point (bps) yoy menjadi 51,99%. Loan to Deposit Ratio (“LDR”) CIMB Niaga tercatat sebesar 96,54% per akhir Juni 2016, dibandingkan posisi 95,81% pada periode yang sama tahun lalu.
CIMB Niaga telah ditunjuk Pemerintah Republik Indonesia sebagai bank persepsi dan gateway untuk menampung dana hasil repatriasi para wajib pajak yang ikut program tax amnesty di Indonesia. “Dengan tambahan likuiditas dari program ini, kemampuan perbankan nasional termasuk CIMB Niaga untuk menyalurkan kredit ke berbagai sektor akan semakin meningkat,” tambah Tigor.
Per 30 Juni 2016, 93,87% dari total transaksi nasabah Perbankan Konsumer telah dilakukan melalui layanan digital banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, ATM, dan Rekening Ponsel, terutama diakibatkan meningkatnya jumlah nasabah yang memanfaatkan produk dan layanan digital secara umum: (a) Jumlah pengguna CIMB Clicks tumbuh 14,6% Y-o-Y mencapai 1,1 juta pengguna, (b) Pengguna Go Mobile mencapai 1,2 juta pengguna, naik 32,5% Y-o-Y, dan (c) Jumlah pengguna Rekening Ponsel meningkat 81,2% Y-o-Y menjadi 1,7 juta pengguna hingga akhir Juni 2016. Adapun inisiatif digital lainnya yang telah menarik perhatian nasabah adalah OctoPay melalui Facebook, yang memungkinkan nasabah melakukan sejumlah transaksi seperti transfer dana dan pembayaran tagihan yang khusus dipersembahkan untuk nasabah CIMB Niaga.
Dari sisi Perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (“CIMB Niaga Syariah”) mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp8,31 trilliun (tumbuh 26,7% Y-o-Y) serta perolehan DPK sebesar Rp9,36 trilliun (tumbuh 18,3% Y-o-Y) per 30 Juni 2016.
Sementara Capital Adequacy Ratio (“CAR”) CIMB Niaga meningkat Y-o-Y menjadi 17,62% per 30 Juni 2016.
“Kami akan terus meningkatkan aset secara selektif dengan fokus penting pada pengelolaan biaya dan kualitas aset. Kami memulai tahun 2016 dengan hasil positif dan melihat potensi gradual improvement pada semester kedua tahun ini. Hal ini juga didukung dengan berbagai aksi pemerintah dalam melakukan pelonggaran kebijakan makroprudensial dan moneter untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tambah Tigor.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya, CIMB Niaga terus meningkatkan kepuasan nasabah dengan menawarkan beragam produk dan layanannya melalui 728 jaringan kantor (termasuk 20 kas mobil). Per 30 Juni 2016, jaringan kantor CIMB Niaga secara nasional mengoperasikan 3.514 Automated Teller Machines (“ATM”), 732 Cash Deposit Machines (“CDM”) dan 208 Self Service Terminals (“SST”) dan 21 Digital Lounge. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More