Jakarta – Ekonom Senior Chatib Basri memprediksi, resesi di Indonesia potensinya relatif kecil meski akan terjadi pelambatan ekonomi. Apalagi, IMF (International Monetary Fund) memproyeksikan ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh sebesar 5%.
Mantan Menteri Keuangan ini pun membandingkan dengan kondisi ekonomi di Indonesia pada tahun 2008 yang relatif baik yaitu tumbuh 4,6% ketika global saat itu mengalami resesi. Pada saat itu, harga komoditas masih tinggi dan polanya sama dengan keadaan ekonomi saat ini.
“Harga batu bara yang masih relatif tinggi, karena itu saya katakan bahwa Saya melihat probabilitas dari resesi itu relatif kecil, jadi ada kemiripan tetapi yang membedakan 2008 itu problemnya jauh lebih berat karena yang terjadi itu adalah kolaps di dalam sistem keuangan di Amerika yang membutuhkan waktu panjang untuk pulih,” jelas Chatib dalam Opening IKF XI 2022, Selasa, 18 Oktober 2022.
Lanjutnya, yang dihadapi sekarang sebenarnya di Amerika adalah inflasi. Resesi bisa dikendalikan bila dilihat outlook 2024 sudah akan berakhir.
“Yang harus diperhatikan adalah efek dari pelemahan rupiah. Strong dollar terjadi karena tiga hal yaitu gross di Amerika relatif lebih baik dibandingkan dibandingkan Eropa, kemudian Amerika adalah net exporter untuk energi dan komoditas serta interest rate di Amerika membuat strong dollar terjadi,” pungkasnya. (*) Irawati
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More