Ekonomi dan Bisnis

Cerita Moeldoko Hadapi Tantangan Mengawal Program Prakerja

Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan mendesain program Kartu Prakerja tidak mudah. Terutama dalam merumuskan antara bentuk ideal versus realita di lapangan. Ditambah lagi, saat itu pandemi Covid-19 menyerang, membuat perencanaan mengalami banyak perubahan.

“Kartu Prakerja lalu berubah jadi semi bansos dari 2020 hingga 2022. Di sinilah hebatnya PMO (Manajemen Pelaksana Program) Kartu Prakerja yang bisa menjabarkan keinginan Presiden Jokowi dalam skenario bansos. Dan kini sudah masuk kembali ke skema normal sesuai visi awalnya,” kata Moeldoko yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Cipta Kerja, dikutip Rabu, 1 Maret 2023.

Ibarat perang, lanjut Moeldoko, rencana besar bisa berubah di tengah jalan. Bukan karena peran intelijen tidak kuat, namun musuh bergerak dengan cepat.

“Pada keadaan seperti ini diperlukan ‘kirpat’ atau berpikir cepat, kemampuan untuk membuat perkiraan cepat dari sisi komandan. Harus berhitung dengan risiko,” tutur pria yang pernah menjabat Panglima TNI 2013-2015 ini.

Menurut Moeldoko, situasi tersebut memunculkan skenario-skenario baru. Untungnya, skenario baru tersebut dapat dilalui Prakerja dengan baik. Terutama terkait perubahan teknologi dalam pelaksanaannya.

“Terbukti, survei Poltracking menyatakan Prakerja sebagai program pemerintah nomor empat yang paling dirasa manfaatnya oleh masyarakat,” klaim Moeldoko.

Oleh karenanya, Moeldoko meminta agar tim Prakerja memelihara target untuk memperjuangkan nasib anak-anak muda Indonesia. Tetutama bagi mereka yang galau dan skeptis menghadapi tantangan dunia kerja.

“Kartu Prakerja punya implikasi besar di luar prediksi kita. Keterampilan meningkat, literasi meningkat, dan banyak hal positif lain,” katanya.

Sekadar informasi, Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan bagi pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.

Tahun ini, pemerintah memutuskan menaikkan bantuan yang diterima oleh peserta Kartu Prakerja menjadi Rp4,2 juta. Bantuan tersebut terdiri dari bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif usai pelatihan Rp600 ribu yang akan diberikan sebanyak satu kali, serta insentif survei sebesar Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Galih Pratama

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

5 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

5 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

7 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

7 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

8 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

9 hours ago