Perbankan

Cerita Dekan FBE Universitas Atma Jaya Yogyakarta Soal Perkembangan Industri Perbankan

Jakarta – Perkembangan teknologi semakin masif. Salah satu yang paling terasa di sektor perbankan. Dengan adanya transformasi digitalisasi, masyarakat kini dengan mudah mendapatkan layanan perbankan.

Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FBE UAJY), W. Mahestu Noviandra Krisjanti, bercerita bahwa, sebelum masifnya teknologi digital di sektor perbankan, dirinya setiap bulan melakukan kegiatan rutin ke suatu cabang bank untuk melakukan transaksi, seperti menabung.

Baca juga: Kejahatan Siber Terus Berkembang, Anggito: Semakin Kita Digital, Semakin Insecure

“Semua transaksi dilakukan di kantor bank, selama buku tabungan ada di tangan. Buku tabungan disimpan di tempat yang paling aman. Kata orang Jawa, disimpan di tempat yang perimpen. Demi ketenangan hati,” ucap Mahestu dalam Talkshow dan Launching Buku ‘Keamanan Siber Bank’ di Universitas Atma Jaya, Yogyakarta, 30 Juli 2024.

Selanjutnya, ia menambahkan, bahwa zaman mulai berubah yang ditandai dengan adanya mesin ATM. Kehadiran ATM mengharuskan para individu menghafal nomor PIN ATM sebagai kunci dari transaksi perbankan, karena tidak lagi mengunjungi kantor cabang bank untuk bertransaksi.

“Zaman berubah. Tarik tunai tidak lagi di bank, melainkan di ATM. Permasalahan ketidaktenangan hati juga bergeser. Tidak lagi di mana buku disimpan. Tetapi masalahnya bergeser menjadi mengingat nomor PIN,” imbuhnya.

Kemudian, ketika digitalisasi sudah mulai diterapkan pada transaksi perbankan, masyarakat saat ini tidak lagi datang ke kantor cabang bank ataupun melalui mesin ATM lagi, tetapi sudah lebih mudah dengan dilakukan melalui smartphone.

Namun demikian, kenyamanan ini tentu mempunyai konsekuensi. Ketenangan hati nasabah yang dulu hanya sebatas menyimpan buku tabungan di tempat yang aman dan mengingat nomor PIN saja, atau ketakutan kartu ATM tertelan mesin, sekarang menjadi lebih kompleks.

Baca juga: Marak Praktik Kejahatan Siber, Roberto Titip Tiga Pesan Penting bagi Industri Perbankan

“Penipuan phishing, peretasan, cyber security, dan sebagainya menjadi pembicaraan yang sering kita dengar. Tindakan-tindakan kriminal yang menggunakan teknologi mulai dari perangkat hingga jaringan internet menjadi jamak,” ujar Mahestu.

Sehingga, ia mengimbau baik pihak perbankan maupun nasabah perlu membekali diri dengan pengetahuan keamanan cyber security, dan edukasi mengenai keamanan siber menjadi hal yang mutlak.

Salah satunya, melalui Talkshow yang diselenggarakan oleh Infobank dan Peluncuran Buku ‘Keamanan Siber Bank’ dari Roberto Akyuwen. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

9 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

10 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

11 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

12 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

12 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

13 hours ago