ATM; Cek saldo. (Foto: Paulus Yoga)
Jakarta–PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) belum berencana untuk mengenakan biaya cek saldo bagi nasabah yang mengecek secara berulang di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) seperti yang diterapkan oleh bank BCA.
Demikian penegasan tersebut seperti disampaikan oleh Direktur Consumer Retail Banking BNI Anggoro Eko Cahyo, di Jakarta, Kamis, 10 Maret 2016. “Kami belum berencana, biaya perawatan ATM kami juga standar,” ujarnya.
Menurutnya, BNI dalam setiap bulannya harus mengeluarkan biaya perawatan untuk satu unit mesin ATM sebesar Rp15 juta. Untuk menekan biaya perawatan tersebut, kata dia, bank-bank BUMN bersinergi untuk membangun ATM Himbara.
Sedangkan untuk mendukung ATM Himbara Link ini, Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) berencana akan mengakuisisi perusahaan switching untuk dapat lebih menekan biaya pengeluaran pada perawatan mesin ATM.
“Kita sedang menjajaki pemilihan switching company yang akan kita pilih. Yang pasti kita akan memilih harus ada satu switching company. Kalau sudah terpilih maka EDC pun akan berjalan dengan platform yang sama,” tukas Anggoro.
Sebelumnya PT Bank Central Asia (BCA) berencana akan mengenakan biaya cek saldo bagi nasabah yang mengecek berulang di mesin ATM. Saat ini BCa tengah mengkajinya dan akan segera diterapkan dalam waktu dekat di tahun ini.
Menurut Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, hal tersebut bertujuan untuk mengefisiensi beban biaya operasional mesin ATM yang saat ini terbilang sangat tinggi. Kondiri ini juga sejalan dengan biaya perawatan ATM yang lebih besar dari manfaat yang didapatkan perbankan.
Dia menjelaskan, nasabah akan dikenakan biaya cek saldo ATM jika nasabah tersebut melakukan cek saldo di atas 7 kali dalam sehari. Pengenaan biaya cek saldo ATM ini, kata dia, untuk mendorong para nasabah beralih ke m-banking, internet banking dan sms banking.
“Biaya perawatan itu Rp144 juta per tahun per mesin, belum sewa tempat kalau bukan di cabang BCA, bayar asuransi (uang yang ada di ATM) dan lainnya,” ucap Jahja. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More