Catat! Ini Wejangan Penting OJK buat Pekerja Imigran Indonesia

Catat! Ini Wejangan Penting OJK buat Pekerja Imigran Indonesia

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar edukasi keuangan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI), juga dalam rangka memperingati Hari Kartini di Jakarta, Senin, 21 April 2025.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengimbau kepada PMI untuk mengelola keuangannya dengan baik dan dapat menghindari skema-skema penipuan di era digital saat ini.

Menurut Kiki sapaan akrabnya, edukasi keuangan untuk PMI ini penting karena biasanya pekerja migran yang telah mendapatkan penghasilan dari luar negeri menggunakan dananya hanya untuk kebutuhan yang konsumtif tanpa menyisihkan untuk tabungan.

“Penghasilan itu habis untuk hal-hal yang konsumtif atau misalnya untuk beli rumah, ya Alhamdulillah rumah itu bagus tetapi jangan semuanya masuk ke situ. Karena tidak bisa misalnya nanti kalau ingin memulai kegiatan usaha dan lain-lain itu mungkin agak sulit untuk kalau kita tidak punya cash dan lain-lain,” ucap Kiki dalam Edukasi Keuangan di Jakarta, 21 April 2025.

Baca juga: Bertambah Drastis, OJK Blokir 10.016 Rekening Terindikasi Judi Online

Di samping itu, ia bercerita bahwa para pekerja migran seringkali tidak dapat kembali ke Indonesia dikarenakan tersangkut paut oleh adanya utang di luar negeri yang disebabkan oleh penipuan (scam) ataupun penyalahgunaan data pribadi untuk pengajuan pinjaman.

“Karena banyak sekali cerita-cerita sedih PMI kita tidak bisa pulang dan lain-lain kerana tersangkut paut dengan hutang di sana. Kemudian namanya digunakan untuk buka rekening yang ternyata itu kejahatan,” imbuhnya.

Baca juga: OJK Jatuhi Sanksi Pembekuan Kegiatan Usaha PT Sarana Aceh Ventura

Ia menyatakan bahwa, OJK juga akan terus berkomitmen bersama dengan Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia untuk memikirkan para PMI sebagai pahlawan devisa dalam mengelola keuangannya dan terhindar dari berbagai macam penipuan.

“Kemudian sinergi dan kolaborasi juga terus harus kita dorong. Antar kementerian, lembaga, BI, OJK dan seterusnya, juga cerdas dalam mengelola keuangan menjadi modal dasar PMI menyiapkan masa depan yang sejahtera,” tutup Kiki. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

Top News

News Update