Perbankan

Cara OJK Ukur Tingkat Digitalisasi Perbankan

Jakarta – Digitalisasi pada sektor jasa keuangan terus berkembang dengan sangat cepat. Dengan perkembangan ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga pengawas juga terus berupaya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada.

Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mohammad Miftah mengungkapkan, saat ini OJK sudah memiliki asesmen tersendiri untuk menilai digitalisasi perbankan. Melalui alat ini, OJK mampu mengukur tingkat digitalisasi bank dengan lebih akurat.

“Dalam rangka memberikan panduan pada pengawas maupun perbankan, kita menyiapkan tools namanya Digital Maturity Model atau Digital Maturity Assesment for Bank sehingga kita bisa mengetahui kondisi digitalisasi bank dan dilakukan monitoring pada perkembangan digitalisasinya,” jelas Miftah pada webinar yang digelar Infobank bersama Nutanix dengan tema “Hybrid Banking Ecosystems: The Key to Future Value Creation in Banking”, Kamis, 17 Maret 2022.

Miftah menyebut, penilaiannya tersebut memiliki 6 dimensi, yaitu data, teknologi, manajemen risiko, kolaborasi, tatanan institusi, dan customer. Dengan menilai aspek ini, pengawas OJK akan mendapat gambaran yang jelas mengenai tingkat digitalisasi dari suatu bank.

Dari sisi aturan, OJK juga sudah mengeluarkan 4 POJK yang mengatur transformasi digital pada perbankan. Begitu pula dengan guideline atau arahan digitalisasi yang sudah tertulis pada Cetak Biru Transformasi Digital Perbankan.

“Setelah kita atur kelembagaan dan perbankannya, dari sisi OJK bagaimana? Untuk mengimbangi perkembangan tersebut, perlu perubahan mendasar dari pengawasan konvensional, seperti transformasi dari people mindset, digitalisasi bisnis process, dan dukungan suptech,” ujar Miftah.

Saat ini, OJK sudah memiliki alat pelaporan yang terintegrasi secara digital, seperti SLIK, Apolo, Antasena, dan Sandbox Monitoring. Pelaporan digital ini dikelola dengan Big Data Analytics dan Artificial Intellegence agar dapat menghasilkan data analisa yang tepat dan akurat. Harapannya dengan berbagai upaya tersebut OJK sebagai regulator bisa terus mengimbangi perkembangan digitalisasi pada perbankan. (*)

 

Editor: Rezkiana Nisaputra

Evan Yulian

Recent Posts

PermataBank Bidik Bisnis Wealth Management Tumbuh Double Digit di 2025

Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More

10 mins ago

Kredit UMKM Kian Melambat, OJK Beberkan Penyebabnya

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More

60 mins ago

OJK Ungkap Dampak Negatif Perbedaan Inklusi dan Literasi Keuangan Indonesia

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More

1 hour ago

Sektor Otomotif Lesu, Adira Finance Banting Setir

Bandung - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengambil langkah agresif untuk mengatasi… Read More

2 hours ago

IHSG Turun 1,73 Persen Pekan Lalu, 5 Saham Ini jadi Pemberatnya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami penurunan sebesar 1,73 persen di… Read More

2 hours ago

Investor Simak! 3 Sentimen Berikut Bakal Pengaruhi Gerak IHSG Pekan Ini

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan yang signifikan pada periode pekan lalu… Read More

2 hours ago