Pasar Modal

Cara Dompet Dhuafa dan BEI Ajak Milenial Tingkatkan Wakaf di Pasar Modal

Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Dompet Dhuafa, menilai bahwa hadirnya unsur penerbitan instrumen sukuk wakaf, yakni CWLS (Cash Waqf Linked Sukuk) menjadi sarana bagi milenial untuk berwakaf semakin mudah. 

Konsep CWLS tersebut cukup berhasil untuk menggerakkan aset wakaf menjadi lebih produktif dan kian populer di kalangan milenial karena menawarkan beragam kemudahan dan keuntungan, serta menjadi daya minat bagi milenial untuk terlibat dalam pasar modal. 

Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Rahmad Riyadi, menyebutkan potensi wakaf sebagai instrumen ekonomi syariah mampu mencapai Rp200 triliun di Indonesia.

Baca juga: Pasar Modal Indonesia Masih Bergairah, Ini Buktinya

“Dompet Dhuafa pun terus belajar berupaya mengembangkan wakaf sebagai pilar ekonomi syariah yang potensinya diperkirakan mencapai Rp200 triliun di Indonesia, jika angka itu betul bisa direalisasikan, maka ini akan menjadi pilar yang luar biasa bagi ekonomi Islam,” ucap Rahmad dalam keterangan resmi dikutip, 5 November 2023.

Meski begitu, Dompet Dhuafa setiap tahun hanya mampu mengumpulkan wakaf sebanyak Rp20 miliar dengan nazir wakaf terhitung sudah lebih dari 400 lembaga per Oktober 2023, sehingga dirasa masih belum mampu memaksimalkan potensi wakaf yang ada. 

“Dibanding dengan potensi yang sedemikian besar, tentu angka itu masih terlalu kecil. Maka itu, Dompet Dhuafa merasa perlu menggandeng capital market. Ini supaya khazanah wakaf terus berkembang dan kesadaran masyarakat semakin meningkat,” imbuhnya.

Di samping itu, Kepala Divisi Pasar Modal Syariah, Irwan Abdalloh, mengatakan aset wakaf di saham saat ini baru mencapai sebanyak Rp280 juta per September 2023, sejak dikembangkan pada tahun 2019.

“BEI paham betul waktu mengembangkan wakaf tahun 2019 saat itu, pasti akan lambat. Alasannya, urusan wakaf masih identik dengan makam, madrasah dan masjid. Selain itu, target pada anak muda yang finansialnya masih terbatas,” ujar Irwan dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Tarik Minat Milenial dan Gen Z, Industri Perbankan Perlu Lakukan Ini

Oleh karenanya, BEI menyoroti bahwa target market utama wakaf pada pasar modal syariah saat ini adalah anak muda. Target ini sejalan dengan mayoritas penduduk Indonesia yang dihuni oleh kelompok produktif. 

“BEI melihat bahwa pasar modal syariah dapat menyandingkan sisi ekonomi untuk mencari keuntungan dan sisi sosial secara beriringan,” tutup Irwan. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

7 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

9 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

9 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

11 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

17 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

18 hours ago