Ekonomi dan Bisnis

Cara BukuWarung Genjot Inklusi Keuangan UMKM di Sulawesi Tengah

Jakarta – Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sulawesi Tengah menjadi salah satu provinsi dengan indeks inklusi yang terendah sebesar 78,44 persen, dimana jauh dari rata-rata indeks inklusi keuangan Indonesia yang telah mencapai 85,1 persen.

Data OJK tersebut menandakan bahwa pesatnya perkembangan transformasi digital di Indonesia saat ini faktanya masih belum merata, karena setidaknya terdapat tiga kabupaten di Sulawesi Tengah yang masuk ke dalam wilayah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal), salah satunya Kabupaten Donggala.

Sementara itu, VP Strategic Partnership, Compliance and Legal BukuWarung, Romy Williams, menyatakan bahwa, potensi ekonomi daerah sebenarnya sangat besar, namun memerlukan perhatian khusus bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari sisi transformasi digital untuk menunjang pengembangan inklusi dan literasi keuangan.

“Untuk mengatasi kesenjangan pembiayaan bagi UMKM, sejak 2019, BukuWarung berperan dalam mengakselerasi inklusi keuangan, mempercepat proses, serta meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam rangka terus menguatkan kepercayaan pengguna dalam transaksinya,” ucap Romy dalam keterangan resmi di Jakarta, 11 Agustus 2023.

Baca juga: Mendorong UMKM Naik Kelas Dengan QRIS

Dalam hal ini, BukuWarung mengintegrasikan produk buy now pay later (BNPL) berupa ‘Talangin Dulu untuk Produk Digital’ ke dalam aplikasinya, untuk membantu pemilik UMKM mendapatkan pembiayaan langsung untuk produk digital mereka, tanpa perlu modal di muka.

Salah satu pelaku UMKM yang telah merasakan manfaat produk keuangan BNPL milik BukuWarung, yaitu, Masani (Ani) Ahmad, pemilik Tyanral Celluler di Kecamatan Tanantovea, mengaku dengan Talangin Dulu BukuWarung dapat memudahkan dirinya dalam mengembangkan usahanya.

“Sekarang saya dapat dengan mudah membeli stok produk digital dan meningkatkan penjualan. Integrasi aplikasi BukuWarung yang mulus memungkinkan saya untuk terhubung langsung dengan pemasok, sehingga pelanggan datang lagi ke kios saya untuk membeli berbagai produk digital,” ujar Ani dalam kesempatan yang sama.

Adapun, Romy berharap akan ada lebih banyak kisah sukses yang membuktikan dampak transformasi digital dan akses layanan jasa keuangan bagi para pemilik usaha kecil, termasuk di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal.

“Bersama-sama kita dapat menciptakan ekonomi yang lebih adil dan inklusif, mendorong pembangunan berkelanjutan dan mengurangi kesenjangan di seluruh wilayah di Indonesia,” tambah Romy. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

QRIS Tap Resmi Meluncur, Bayar Kini Cukup Tempelkan HP

Jakarta – Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan Quick Respons Indonesian Standard (QRIS) Tap berbasis Near Field Communication (NFC).… Read More

27 mins ago

IHSG Sesi I Ditutup Merosot 1,58 Persen ke Level 6.542

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (14/3) ditutup… Read More

39 mins ago

Pemerintah Hadirkan MudikPedia Lebaran 2025, Apa Manfaatnya?

Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menghadirkan MudikPedia Lebaran 2025, yakni buku elektronik yang… Read More

2 hours ago

Komisi V DPR Usul Diskon Tarif Tol Lebaran 2025 Berlaku Penuh di 24 Maret-10 April

Jakarta - Tim Komisi V DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi V DPR RI,… Read More

2 hours ago

Jelang Lebaran Permintaan Paylater dan Pindar Melonjak, Celios Wanti-wanti Kredit Macet

Jakarta – Lonjakan akses pinjaman daring (pindar) dan buy now pay later (BNPL) jelang Lebaran… Read More

2 hours ago

Tumbuh 11 Persen, Total APE BRI Life Tembus Rp3,42 Triliun pada 2024

Jakarta - PT Asuransi BRI Life (BRI Life) mencatatkan pertumbuhan Annualized Premium Equivalent (APE) sebesar… Read More

3 hours ago